Menjadi ahli gizi cukup sulit sebab dibutuhkan
kemampuan problem solving yang mumpuni. Setiap pasien dengan kondisi fisik,
kesehatan, maupun gangguan tertentu akan membutuhkan makanan tertentu dan
menghindari sumber makanan tertentu pula. Hal ini menjadi sedikit lebih rumit
jika pasien memiliki dua penyakit yang berbeda. Terkadang kedua penyakit
tersebut memiliki pantangan makanan yang saling berlawanan.
Ahli diet disebut juga dengan dietitians atau dietisien. Ahli diet lebih berfokus kepada
perubahan gaya hidup yang lebih baik. Cukup jauh perbedaannya dengan ahli gizi
yang berkaitan langsung dengan penyakit. Ahli diet berperan dalam terapi diet,
manajemen pelayanan makanan, dan konseling diet individu. Dietisien juga sangat
membantu keluhan anda untuk menurunkan berat badan.
Di beberapa negara, baik ahli gizi maupun ahli
diet sama-sama menerima sertifikat kelayakan sehingga kepercayaannya terjamin.
Di Indonesia sepertinya sertifikat hanya diberikan bagi ahli gizi saja sebab
ahli gizi memerlukan program studi tersendiri. Ahli gizi diharuskan untuk
mengikuti studi spesialis gizi klinik sehingga akan mendapat gelar SpGK.
sedangkan dietisien menerima sertifikasi tertentu secara formal. (Nur Elva Zuhrah)
https://www.docdoc.com/medical-information/specialties/nutrition
https://dietitiansaustralia.org.au/what-dietitans-do/dietitian-or-nutritionist/
https://www.sehatq.com/artikel/kenali-perbedaan-dietisien-nutrisionis-dan-dokter-gizi
https://www.publichealthdegrees.org/careers/become-registered-dietitian/dietitian-vs-nutritionist/