Berikut adalah gambaran rinci dari masing-masing tahap:
1. Fase Pembukaan (Dilatasi):
Awal Persalinan: Kontraksi rahim dimulai, dan leher rahim (serviks) mulai melebar (dilatasi). Kontraksi ini awalnya mungkin tidak teratur dan terjadi dengan interval yang lebih lama.
Peningkatan Intensitas dan Frekuensi Kontraksi: Kontraksi menjadi lebih teratur, lebih kuat, dan lebih sering. Proses ini membantu membuka leher rahim.
Pemeriksaan Pelvis: Tim perawatan kesehatan dapat melakukan pemeriksaan vagina untuk memantau dilatasi leher rahim dan kemajuan persalinan.
Dilatasi Penuh: Saat leher rahim mencapai dilatasi penuh (sekitar 10 sentimeter), ini menandai akhir dari fase pembukaan.
2. Fase Pendorongan (Pengeluaran):
Pendorongan Aktif: Setelah dilatasi penuh, ibu merasakan dorongan untuk mendorong (pusingan aktif). Kontraksi membantu mendorong kepala bayi melalui vagina.
Masa Pendorongan: Waktu ini bervariasi, tergantung pada banyak faktor, termasuk pengalaman ibu, posisi bayi, dan kondisi persalinan.
Kelahiran Bayi: Bayi lahir melalui vagina. Petugas kesehatan membantu memandu kelahiran dengan memantau denyut jantung bayi dan memberikan arahan kepada ibu untuk mendorong.
3. Fase Pemisahan dan Penyusuan Plasenta:
Pemisahan Plasenta: Setelah kelahiran bayi, plasenta terpisah dari dinding rahim dan bergerak menuju bagian bawah rahim.
Pendorongan Plasenta: Ibu mungkin perlu mendorong atau kontraksi bisa membantu plasenta keluar melalui vagina.
Pemeriksaan Plasenta: Tim perawatan kesehatan memastikan bahwa plasenta keluar utuh dengan memeriksanya.
4. Proses Tambahan yang Mungkin Terjadi:
Jahitan Perineum: Jika ada robekan atau episiotomi (sayatan perineum), petugas kesehatan akan menjahit untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Evaluasi Kondisi Bayi: Tim perawatan kesehatan mengevaluasi kondisi bayi segera setelah kelahiran.
5. Dukungan Selama Persalinan:
Dukungan Emosional: Dukungan emosional dari pasangan, keluarga, atau petugas kesehatan membantu menciptakan lingkungan yang positif.
Dukungan Fisik: Menyediakan kenyamanan, pijatan, atau membantu dalam perubahan posisi dapat membantu ibu merasa lebih baik selama persalinan.
Analgesia atau Anestesi: Penggunaan teknik relaksasi, pijatan, atau obat penghilang rasa sakit bisa digunakan untuk membantu mengelola rasa sakit.