• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
 ANATOMI DAN FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA

Berikut adalah gambaran umum tentang anatomi dan fisiologi reproduksi wanita:

Anatomi Reproduksi Wanita:

1. Ovarium: Ovarium adalah sepasang kelenjar reproduksi yang menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon-hormon seks, seperti estrogen dan progesteron.

2. Tuba Fallopi: Tuba fallopi adalah dua saluran kecil yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Tempat terjadi pembuahan, yaitu penyatuan sperma dan sel telur.

3. Uterus (Rahim): Rahim adalah organ otot berongga yang menjadi tempat tumbuhnya janin selama kehamilan. Ini juga merupakan tempat melekatnya endometrium, lapisan dinding rahim yang mengalami perubahan siklik selama siklus menstruasi.

4. Vagina: Vagina adalah saluran yang menghubungkan rahim dengan lingkungan luar. Ini merupakan tempat masuknya penis selama hubungan seksual dan saluran keluar bagi darah menstruasi.

5. Vulva: Vulva adalah bagian luar organ reproduksi wanita, yang melibatkan bibir luar (labia majora), bibir dalam (labia minora), klitoris, dan lubang uretra.

6. Klitoris: Klitoris adalah organ kecil yang sangat sensitif dan berperan dalam sensasi seksual. Ini terletak di bagian atas vulva.

Siklus Menstruasi:

1. Fase Menstruasi: Dimulai dengan hari pertama menstruasi, di mana endometrium rahim mengalami pelepasan dan keluarnya darah.

2. Fase Proliferatif: Setelah menstruasi, ovarium mulai menghasilkan estrogen. Fase ini ditandai dengan penebalan kembali endometrium.

3. Ovulasi: Pada pertengahan siklus, hormon luteinizing (LH) merangsang pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi).

4. Fase Sekretori: Setelah ovulasi, folikel yang pecah berubah menjadi struktur yang disebut korpus luteum, yang menghasilkan estrogen dan progesteron untuk menyiapkan rahim untuk kehamilan.

5. Jika Kehamilan Terjadi: Jika sel telur dibuahi oleh sperma dan menempel di dinding rahim, kehamilan dimulai. Korpus luteum akan terus menghasilkan hormon untuk mendukung kehamilan.

6. Jika Tidak Ada Kehamilan: Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum mengalami degenerasi, menyebabkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Ini memicu pengelupasan lapisan endometrium dan dimulainya siklus baru.

Kehamilan dan Persalinan:

1. Fertilisasi dan Pembuahan: Jika sel sperma bertemu dengan sel telur di tuba fallopi dan fertilisasi terjadi, zigot akan terbentuk.

2. Perjalanan Zigot ke Rahim: Zigot kemudian berkembang menjadi blastosit dan melakukan perjalanan ke dalam rahim, di mana akan melekat pada dinding rahim (implantasi).

3. Embrio dan Fetus: Selama kehamilan, embrio berkembang menjadi fetus dan tumbuh di dalam rahim.

4. Proses Persalinan: Persalinan terdiri dari kontraksi rahim yang kuat untuk mendorong bayi keluar melalui vagina.

5. Pasca-Persalinan (Postpartum): Setelah persalinan, tubuh wanita mengalami perubahan hormon dan tubuh secara bertahap kembali ke kondisi normal.

FENI APRIYANI
FENI APRIYANI
Digital Marketing
  • Kategori: Ibu dan Anak
  • Tags: bayi, hamil, susu formula, klinik pratama, klinik kecantikan, jambi , kei medika