?Gulma ada beragam sekali jenisnya. Keberadaannya kerap mengganggu pertumbuhan tumbuhan yang kita inginkan. Namun di beberapa negara, tumbuhan-tumbuhan ini telah dimanfaatkan sebagai sumber obat-obatan sejak dahulu. Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, tumbuhan gulma ternyata memberikan banyak sekali manfaat. Berikut adalah tumbuhan gulma jenis lainnya yang juga memiliki beragam manfaat. Babadotan (Ageratum conyzoides) Sumber catatananaktani.blogspot.com Tumbuhan satu ini memiliki bunga seperti bulu-bulu halus yang berwarna putih hingga ungu. Permukaan daun dan batangnya terdapat bulu-bulu halus. Babadotan kerap tumbuh begitu saja tanpa memerlukan perhatian khusus. Ternyata tumbuhan satu ini sudah dimanfaatkan sebelumnya untuk mengobati beberapa penyakit. Berdasarkan penelitian oleh Dele, O.S., et al, babadotan mengandung fitokimia berupa alkaloid, tanin, fenol, saponin, flavonoid, steroid, dan kardiak glikosida. Tumbuhan ini juga mengandung mineral seperti sodium, potassium, fosfor, kalsium, tembaga, magnesium, besi, zinc, dan mangan. Kandungan-kandungan tersebut sangat bermanfaat untuk menunjang metabolisme tubuh. Potassium berperan dalam mengatur detak jantung, neurotransmitter, dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, kadar potasiumnya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga cocok untuk ditambahkan ke menu makanan. Kalsium dan fosfor yang terkandung juga cukup tinggi sehingga sangat bagus untuk kesehatan tulang, gigi, metabolisme sel, dan otot. Kadar zat besi dan zinc yang terkandung sangat bagus untuk membantu pembentukan haemoglobin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka. Sehingga babadotan sangat tepat untuk penderita anemia. Secara tradisional, babadotan telah digunakan sebagai penyembuhan sakit tenggorokan, gangguan pencernaan, demam, anti inflamasi, anti alergi. Untuk penyakit tersebut biasanya dimanfaatkan dari seduhan semua bagian babadotan. Tumbuhan ini juga dapat diambil sarinya dan digunakan untuk pengobatan luka luar, alergi rhinitis, dan sinusitis. Selain itu, babadotan juga dihaluskan hingga menjadi pasta dan digunakan untuk penyembuhan luka luar, kusta, dislokasi tulang, dan lain-lain. Kitolod / Tapak Leman (Hippobroma longiflora) Sumber www.monaconatureencyclopedia.com Tapak leman memiliki bunga panjang berwarna putih. Daunnya lebar dan berwarna hijau. Saat daunnya dirobek, maka akan keluar cairan berwarna putih. Cairan tersebut sangat kaya akan alkaloid, nikotin, dan lobelin yang dapat mempengaruhi sistem saraf. Namun agar manfaatnya terasa, hanya dibutuhkan cairan dari daun dengan jumlah yang sedikit. Jika dikonsumsi berlebih akan menyebabkan muntah, paralisis otot, dan gemetar. Berbagai budaya juga telah biasa menggunakan tanaman ini untuk menyembuhkan luka, penyakit kelamin, asma, bronkitis, rematik, epilepsi, dan rabies. Menurut penelitian oleh Rasyid, et al, masyarakat suku Kutai telah menggunakan tanaman ini sebagai pengobatan sejak dahulu. Umumnya tapak leman digunakan oleh mereka untuk mengobati penyakit ringan flu, demam, batuk, sakit kepala. Penyakit berat pun juga ikut disembuhkan menggunakan tumbuhan ini seperti kanker, stroke, serangan jantung, hipertensi, penyempitan pembuluh darah, batu ginjal dan masih banyak lagi. Berdasarkan hasil penelitian oleh Rasyid, et al, tapak leman mengandung alkaloid, tannin, steroid, flavonoid, saponin, dan antioksidan yang tinggi. Namun tanaman ini juga mengandung racun jika dikonsumsi terlalu banyak, sehingga butuh teknik tertentu untuk mengolahnya. Krokot (Portulaca oleracea) Sumberplantsofthemiddleeast.com/directory/bahrain/portulaca_oleracea/index.htm Selain dapat hidup bebas, krokot juga kerap dijadikan tanaman hias bagi sebagian orang karena memiliki warna bunga yang menarik. Tapi siapa sangka ternyata manfaat yang diberikan ada begitu banyak. Di beberapa belahan dunia, tumbuhan ini bahkan dijadikan bahan santapan baik mentah maupun dimasak. Menurut USDA National Nutrient Database, krokot memiliki kandungan yang bermanfaat diantaranya folat, niacin, asam pantotenik, piridoksin, riboflavin, thiamin, Vitamin A, Vitamin C. Krokot juga mengandung elektrolit (sodium dan potassium) dan mineral (kalsium, tembaga, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, selenium, dan zinc). Daunnya yang masih segar kaya akan asam lemak omega 3 yang sangat baik untuk menghindari penyakit jantung koroner, stroke, dan mencegah berkembangnya ADHD pada anak. Kandungan oksalat pada krokot juga tinggi. Oksalat membantu mempermudah penyerapan mineral sehingga sangat baik untuk kesehatan ginjal. Sintrong (Crassocephalum crepidioides) Sumber www.planterandforester.com/2017/03/crassocephalum-crepidioides-benth-s.html Tumbuhan satu ini memiliki bentuk yang unik saat bunganya mulai bermekaran. Bunganya terdiri atas bulu halus panjang dan berwarna putih berbentuk bola bulu putih. Namun saat bunga masih muda akan terlihat bagian kuncup terluar bunga berwarna merah. Tumbuhan ini juga kerap dijadikan bahan makanan di beberapa negara. Di Afrika Tengah dan Barat, sintrong umum dijadikan sup atau rebusan. Penduduk negara Sierra Leone juga sering memanfaatkan tumbuhan ini sebagai tambahan saus pada makanan yang dicampurkan dengan sedikit kacang-kacangan. Sedangkan di Australia, tumbuhan ini dikonsumsi secara mentah. Selain menjadi sumber makanan, tumbuhan ini juga dijadikan sebagai sumber obat-obatan di beberapa negara. Sintrong digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit di Nigeria dengan cara meminum air rebusannya atau dengan membuatnya menjadi lotion. Di Tanzania, sintrong kerap dikeringkan dan digunakan untuk menghentikan pendarahan pada hidung. Kandungan tanin pada akarnya sangat bermanfaat untuk mengurangi pembengkakan pada bibir. Daunnya mengandung antioksidan, antiinflamasi, proliferasi fibroblas, dan efek angiogenesis yang merupakan kandungan untuk membantu mempercepat penyembuhan luka. Ajeran / Ketul (Bidens pilosa) Sumber www.planterandforester.com/2019/04/bidens-pilosa-l-var-minor-bi-sherff.html Ketul memiliki bunga cantik yang berwarna putih dengan putik yang berwarna kuning. Bunga ini hidup bebas dan jarang diketahui manfaatnya. Berdasarkan beberapa penelitian ternyata kandungan senyawa yang bermanfaat ada banyak jumlahnya. Ketul memiliki kandungan antiviral seperti flavon, asam linoleat, dan luteolin yang ampuh untuk menagkal pertumbuhan virus. Asam linoleat yang terkandung juga ampuh untuk menangkal pertumbuhan bakteri dan mengobati malaria. Ketul juga mengandung butin yang dapat mencegah pertumbuhan parasit pada tubuh. Selain itu ketul kaya akan fitokimia seperti asam quinic, sakarida, flavonoid yang mana ampuh sebagai penan gkal radikal bebas sehingga dapat digunakan untuk mencegah kanker. Di Uganda, tumbuhan ini juga kerap dimanfaatkan untuk pengobatan beberapa penyakit. Getah daunnya digunakan langsung pada luka terbuka agar pembekuan darah terjadi lebih cepat serta untuk mengurangi infeksi telinga. Daunnya dijadikan bubuk yang akan digunakan untuk pengobatan gangguan ginjal dan malaria Referensi : Dele, O.S., et al. (2019). Singapore Journal of Scientific Research. Nutritional and Phytochemical Evaluation of Ageratum conyzoides: A Neglected Edible Wild Vegetable in Ekiti State, Nigeria. Vol. 9: 69-76. Rasyid, Z.A., et al. (2020). GSC Biological and Pharmaceutical Sciences. Bioactivities of forest medicinal plants on kutai ethnic (Indonesia) of tapak leman (Hippobroma longiflora (L) G. Don). Vol. 11 (2) : 091-098. Uddin, M.K., et al. (2014). Scientific world journal. Purslane Weed (Portulaca oleracea): A Prospective Plant Source of Nutrition, Omega-3 Fatty Acid, and Antioxidant Attributes. Can, N.M. and Thao, D.T.P. (2020). Oxidative Medicine and Cellular Longevity. Wound Healing Activity of Crassocephalum crepidioides (Benth.) S. Moore. Leaf Hydroethanolic Extract. Vol. 2020. Kuo, T. (2021). Food frontier. Bidens pilosa: Nutritional value and benefits for metabolic Syndrome. www.healthbenefitstimes.com/whiteweed/ www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=36481#nul www.hear.org/pier/species/ageratum_conyzoides.htm davesgarden.com/guides/pf/go/54661/ www.nutrition-and-you.com/purslane.html www.healthline.com/nutrition/purslane#TOC_TITLE_HDR_6 imedhealth.com.ng/2019/07/02/all-you-need-to-know-about-ebolo-plantgynura-crepidioides/ https://pfaf.org/user/Plant.aspx?LatinName=Crassocephalum+crepidioides