Pemisahan geografis oleh tembok dan blokade membuat akses ke fasilitas kesehatan sulit bagi sebagian besar penduduk Palestina.
Kontrol pergerakan juga mempersulit pasien untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan, terutama dalam keadaan darurat.
Kurangnya Sumber Daya:
Fasilitas kesehatan sering kali kekurangan peralatan medis, obat-obatan, dan tenaga medis yang memadai.
Blokade ekonomi menyulitkan impor dan distribusi peralatan medis dan obat-obatan.
Kerusakan Infrastruktur Kesehatan:
Konflik mengakibatkan kerusakan pada fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan pusat kesehatan, yang dapat membatasi kapasitas perawatan dan menghambat upaya penyelamatan.
Kesehatan Mental:
Tingkat stres dan trauma psikologis tinggi di antara penduduk Palestina, terutama anak-anak, akibat konflik yang berkepanjangan.
Kurangnya sumber daya untuk layanan kesehatan mental dan dukungan psikososial.
Gangguan pada Sistem Kesehatan:
Kesulitan dalam pengelolaan data kesehatan, pelatihan tenaga medis, dan perencanaan strategis karena konflik yang berlangsung.
Dampak Konflik terhadap Layanan Kesehatan:
Kerusakan Fisik:
Fasilitas kesehatan sering kali menjadi target atau terkena dampak langsung konflik, mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan perlengkapan medis.
Penghambatan Akses:
Blokade dan checkpoint menghambat mobilitas pasien dan personel medis, memperlambat tanggap darurat dan distribusi obat-obatan.
Peningkatan Kasus Cedera dan Trauma:
Peningkatan jumlah korban cedera akibat konflik menyebabkan tekanan tambahan pada fasilitas kesehatan yang sudah terbatas.