Pencemaran Air: Proses ekstraksi emas dengan menggunakan sianida melibatkan pencucian bijih emas yang mengandung sianida. Jika tidak diolah dengan benar, larutan sianida bisa tumpah ke dalam air tanah atau sungai, mencemari air dan membahayakan ekosistem air.
Bahaya pada Makhluk Hidup: Sianida adalah senyawa beracun bagi banyak organisme hidup, termasuk ikan dan makhluk air lainnya. Bahaya bagi makhluk hidup dapat menyebabkan kematian massal dalam ekosistem air yang terpapar.
Kebocoran dan Kegagalan Tangki Penyimpanan: Kegagalan atau kebocoran tangki penyimpanan sianida dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air di sekitarnya, dengan potensi dampak jangka panjang yang signifikan.
Pencemaran Tanah: Pencucian bijih dengan sianida bisa meninggalkan residu sianida di tanah yang dapat mencemari tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman.
Paparan Pekerja Pertambangan: Pekerja pertambangan yang terlibat dalam penggunaan sianida berisiko terkena paparan sianida, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Untuk mengurangi risiko dan dampak lingkungan penggunaan sianida dalam pertambangan, banyak negara mengatur penggunaan sianida dan mengharuskan tambang untuk mengimplementasikan praktik pengelolaan yang aman. Ini mungkin melibatkan:
Penggunaan sianida dalam pertambangan adalah topik yang kontroversial karena risiko yang terkait dengannya. Oleh karena itu, pengelolaan yang hati-hati dan pengawasan pemerintah sangat penting untuk mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan manusia.