Berikut adalah beberapa cara pertahanan alami terhadap sianida dalam tumbuhan dan hewan:
Pertahanan dalam Tumbuhan:
1. Metabolisme Sianida: Beberapa tumbuhan memiliki kemampuan untuk mengubah sianida menjadi senyawa yang lebih aman, seperti tiouria. Ini memungkinkan tumbuhan untuk menyimpan sianida dalam bentuk yang kurang beracun.
2. Pembentukan Glikosida Sianida: Beberapa tumbuhan, seperti tanaman keluarga Brassicaceae (misalnya, kubis, brokoli, dan kale), menghasilkan senyawa yang disebut glikosida sianida. Glikosida ini mengikat sianida dan mengubahnya menjadi senyawa yang lebih stabil.
3. Konsentrasi Sianida yang Rendah: Beberapa tumbuhan telah mengembangkan cara menghasilkan konsentrasi sianida yang rendah dalam jaringan mereka sehingga tidak menciptakan ancaman bagi organisme yang memakan mereka.
Pertahanan dalam Hewan:
1. Detoksifikasi Metabolik: Beberapa hewan, terutama serangga herbivor, telah mengembangkan kemampuan untuk mendetoksifikasi sianida yang mereka dapatkan dari tumbuhan yang mereka konsumsi. Mereka memiliki enzim yang dapat mengubah sianida menjadi senyawa yang lebih aman.
2. Seleksi Makanan: Hewan herbivor seperti kelinci dan rusa mungkin memiliki mekanisme seleksi makanan yang memungkinkan mereka untuk menghindari tumbuhan yang mengandung tingkat sianida yang tinggi.
3. Pertahanan Fisik: Beberapa hewan mungkin memiliki pertahanan fisik, seperti bulu atau struktur tubuh yang melindungi mereka dari tumbuhan yang mengandung sianida. Misalnya, beberapa spesies serangga mungkin memiliki eksoskeleton yang tebal yang melindungi mereka dari senyawa beracun.