Dalam dunia estetika wajah, Botox dan filler dermal adalah dua prosedur non-bedah yang paling populer untuk mengatasi tanda-tanda penuaan dan meningkatkan kontur wajah. Meskipun keduanya sering disebut bersamaan, mereka bekerja dengan cara yang sangat berbeda dan ditujukan untuk masalah kulit yang berbeda pula. Memahami perbedaan fundamental antara keduanya sangat penting untuk memilih perawatan yang tepat sesuai kebutuhan Anda.
Apa itu Botox? Botox adalah merek dagang untuk botulinum toxin type A, neurotoksin yang dalam dosis terkontrol digunakan untuk tujuan medis dan kosmetik.
Bagaimana Cara Kerjanya? Botox bekerja dengan merelaksasi otot. Ketika disuntikkan ke otot-otot wajah tertentu, Botox akan memblokir sinyal saraf yang menyebabkan otot berkontraksi. Ini berarti otot tidak dapat bergerak atau berkontraksi sekuat sebelumnya.
Untuk Apa Digunakan? Fungsi utama Botox adalah untuk mengurangi kerutan dinamis. Kerutan dinamis adalah garis-garis yang muncul atau menjadi lebih dalam saat Anda melakukan ekspresi wajah, seperti:
Durasi Efek: Efek Botox bersifat sementara, umumnya bertahan antara 3 hingga 6 bulan. Setelah itu, otot akan kembali bergerak dan kerutan akan muncul kembali, sehingga diperlukan perawatan berulang.
Apa itu Filler Dermal? Filler dermal adalah zat seperti gel yang disuntikkan di bawah kulit untuk mengembalikan volume yang hilang, mengisi kerutan, atau meningkatkan kontur wajah. Bahan yang paling umum digunakan adalah asam hialuronat (HA), yang merupakan zat alami dalam tubuh yang membantu menjaga kulit tetap terhidrasi dan bervolume.
Bagaimana Cara Kerjanya? Berbeda dengan Botox yang memengaruhi otot, filler bekerja dengan menambah volume pada area yang disuntikkan. Mereka secara fisik mengisi ruang di bawah kulit, mengangkat kerutan, dan mengembalikan kepenuhan pada area yang telah kehilangan volume seiring penuaan.
Untuk Apa Digunakan? Fungsi utama filler adalah untuk mengatasi kerutan statis dan hilangnya volume. Kerutan statis adalah garis-garis yang terlihat bahkan saat wajah Anda rileks dan tidak berekspresi. Area umum yang diobati meliputi:
Durasi Efek: Durasi filler bervariasi tergantung pada jenis filler yang digunakan, area yang diobati, dan metabolisme individu. Umumnya, filler asam hialuronat bertahan antara 6 bulan hingga 2 tahun.
Ya, sangat umum bagi dokter estetika untuk merekomendasikan kombinasi Botox dan filler dalam satu rencana perawatan. Pendekatan ini disebut "liquid facelift" atau combination therapy. Dengan menggunakan Botox untuk merelaksasi kerutan dinamis dan filler untuk menambah volume serta mengisi kerutan statis, pasien dapat mencapai hasil peremajaan wajah yang lebih komprehensif dan harmonis.
Memilih antara Botox, filler, atau kombinasi keduanya bergantung pada tujuan estetika pribadi Anda, jenis kerutan yang ingin diatasi, dan kondisi kulit Anda secara keseluruhan. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional estetika yang berkualifikasi dan berpengalaman. Mereka dapat melakukan evaluasi menyeluruh, memahami harapan Anda, dan merekomendasikan rencana perawatan yang paling aman dan efektif.
Jangan biarkan kerutan dan hilangnya volume wajah mengurangi kepercayaan diri Anda. Dapatkan saran ahli dan perawatan berkualitas untuk tampilan wajah yang lebih segar dan muda.
Kunjungi klinik Keimedika atau jadwalkan layanan homecare kami untuk mendapatkan konsultasi dan perawatan estetika profesional yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Untuk informasi lebih lanjut dan janji temu, silakan hubungi Keimedika melalui website kami di keimedika.com.
Referensi: