Minyak ternyata memiliki beragam jenis yang dibedakan berdasarkan sumber dan kandungannya. Walaupun sama-sama mengandung lemak, beberapa jenis minyak mengandung kalori hingga manfaat yang beda. Apa aja sih perbedaannya? Yuk simak pembahasannya! Minyak kelapa Minyak kelapa mengandung trigliserida rantai medium yang diklaim proses yang dibutuhkan untuk mencerna minyak jenis ini adalah lebih sedikit dibandingkan dengan trigliserida rantai panjang. Sehingga menjadikan minyak kelapa sebagai sumber energi yang baik. Sedangkan setiap satu sendok minyak kelapa mengandung 120 kalori. Namun ternyata minyak kelapa mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi. Jika anda mengganti minyak masak anda dengan minyak kelapa maka akan berakibat cukup buruk bagi kesehatan jantung. Hal ini disebabkan oleh asam laurat yang bersifat sama dengan asam lemak berantai panjang. Sehingga minyak kelapa juga berisiko meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Jika anda ingin mengonsumsi minyak ini, baiknya sesekali saja. Minyak zaitun atau olive oil Minyak zaitun mrngandung 133 kalori setaip sendoknya dan asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fats) yang jauh lebih sedikit dibandiingkan minyak kelapa dan minyak sayur. Bahkan minyak zaitun mengandung asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi tubuh. Selain itu minyak zaitun juga menyehatkan sebab mengandung antioksidan yang tinggi. Antioksidan ini sangat bagus untuk mencegah berbagai penyakit. Namun perlu diperhatikan untuk memanfaatkan minyak zaitun ini semaksimal mungkin, maka jangan dipaksakan saat mengonsumsinya. Minyak zaitun yang dipanaskan akan menghilangkan kadar antioksidannya. Selain itu minyak zaitun yang dipanaskan cenderung melepaskan senyawa yang kurang baik bagi tubuh. Minyak canola Minyak kanola mengandung asam lemak jenuh yang sedikit sedangkan kandungan lemak tak jenuh tunggal yang jauh lebih besar. Kalorinya sebesar 124 Cal. Sehingga dengan mengganti minyak sayur dengan minyak canola maka akan berpengaruh ke kadar kolesterol darah yang lebih sedikit. Minyak kanola yang dikonsumsi rutin bahkan dapat mengurangi kadar kolesterol jahat LDL sebanyak 17%. Penggunaan minyak kanola juga perlu diperhatikan sebab pemanasan yang terlalu lama akan memicu perilisan zat yang tidak baik untuk tubuh. Untuk itu gunakanlah minyak canola untuk menumis sebentar ataupun dituang begitu saja tanpa pemanasan terlebih dahulu. Minyak sayur Banyak yang menganggap minyak sayur kurang sehat namun faktanya minyak sayur mengandung lemak tak jenuh ganda yang bermanfaat baik bagi tubuh. Bahkan kandungan lemak tak jenuhnya lebih banyak dibandingkan jenis minyak lain. Selain itu kalori yang terkandung setiap sendoknya hanya 123 kalori. Namun yang menjadi masalah adalah proses kebanyak orang memanfaatkan minyak ini untuk menggoreng makanan. Sehingga kandungan kimianya menjadi berubah karena terpapar suhu tinggi. Begitu pula dengan produk minyak yang bebentuk padat seperti margarin. Margarin dinamakan hydrogenated oil karena proses pembuatannya dipompa dengan hidrogen pada suhu tinggi untuk menghasilkan bentuk padat pada suhu ruangan. Minyak-minyak yang diolah dengan cara di atas akan menyebabkan lemak berubah menjadi lemak trans. Lemak trasa sangat berbahaya karena dapat memicu penyakit jantung. Minyak bunga matahari atau sunflower oil Minyak ini mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang bermanfaat bagi tubuh. Selain itu kandungannya berupa palmitic acid, stearic acid, oleic acid, dan asam linoleat. Asam lemak tak jenuh yang terkandung bermanfaat untuk kesehatan jantung karena mengurangi kadar kolesterol buruk seperti LDL dan bahkan memicu peningkatan kolesterol HDL yang baik untuk tubuh. Kalorinya sebesar 124 kalori. Namun perlu juga diketahui bahwa sunflower oil mengandung omega-6 yang didapat dari kandungan asam linoleat. Meskipun kandungan ini bermanfaat bagi tubuh, namun asupan yang berlebihan juga akan berdampak buruk bagi tubuh. Asam linoleat yang berlebih akan diubah menjadi asam arakidonat yang memicu timbulnya pembengkakan atau inflamasi. Minyak bunga matahari yang dipanaskan juga memicu timbulnya komponen yang beracun bagi tubuh. Salah satunya adalah komenenaldehid yang bisa merusak DNA serta sel tubuh sehingga dapat memicu penyakit jantung dan Alzheimer. Sehingga semakin panas suhu minyak ini, maka semakin banyak pula kandungan aldehidnya. Untuk itu jangan mamansakan terlalu lama. Minyak jagung Setiap satu sendok minyak jagung mengandung 122 kalori, 14 gram lemak, dan 13% vitamin E. Namun sayangnya proses ekstraksi minyak pada jagung memicu kehilangan vitamin yang besar sehingga kandungan vitamin E dalam minyak jagung hanya sedikit. Kemudian minyak jagung juga mengandung omega-6 yang lebih banyak dibandingkan dengan omega-3 dengan perbandingan 46:1. Yang mana kelebihan omega-6 akan memicu pembengkakan dan penyakit-penyakit lain. Untuk itu, agar pemanfaatan minyak jagung semakin maksimal, maka jangan memaksakan terlalu lama, terlebih hingga membuatnya berasap. Referensi: https://www.medicalnewstoday.com/articles/324844#summary https://www.healthline.com/nutrition/is-sunflower-oil-healthy#downsides https://www.healthline.com/nutrition/corn-oil#downsides https://time.com/5342337/best-worst-cooking-oils-for-your-health/ https://www.calories.info/food/oils-fats