Kehamilan membawa banyak perubahan dalam tubuh, termasuk pada rambut, kulit, dan kuku. Sebagian ibu hamil mengalami pertumbuhan kuku yang lebih cepat, sementara yang lain justru mengalami kuku yang lebih rapuh dan mudah patah. Perubahan ini disebabkan oleh fluktuasi hormon, peningkatan aliran darah, serta kebutuhan nutrisi yang meningkat selama masa kehamilan.
Menjaga kesehatan kuku selama hamil bukan hanya soal estetika, tapi juga bagian dari menjaga kebersihan dan kenyamanan tubuh. Terutama karena infeksi atau cedera kecil pada kuku bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang tidak diinginkan selama masa kehamilan.
Selama kehamilan, tubuh mengalami lonjakan hormon, terutama estrogen dan progesteron, yang bisa memberikan efek berbeda-beda pada kuku. Perubahan yang umum meliputi:
Kuku tumbuh lebih cepat karena peningkatan suplai darah dan metabolisme.
Kuku menjadi lebih rapuh atau mudah patah, pecah, dan terbelah.
Perubahan warna atau tekstur kuku karena retensi cairan atau gangguan ringan sirkulasi darah.
Meningkatnya risiko infeksi jamur akibat perubahan keseimbangan kelembapan di kulit dan kuku.
Perubahan tersebut bersifat sementara dan biasanya akan kembali normal setelah melahirkan. Namun, tetap diperlukan perawatan yang tepat agar kuku tetap sehat dan tidak mengganggu kenyamanan selama kehamilan.
Kuku yang sehat berasal dari asupan nutrisi yang cukup. Pastikan Anda mengonsumsi:
Protein (telur, ikan, daging tanpa lemak, tahu)
Biotin (telur, kacang-kacangan, pisang)
Zat besi dan seng (daging merah, sayuran hijau, biji-bijian)
Vitamin B kompleks dan C
Air putih dalam jumlah cukup untuk mencegah dehidrasi yang bisa menyebabkan kuku rapuh
Pilih produk perawatan kuku yang bebas dari bahan kimia keras seperti formaldehida, toluen, atau DBP (dibutyl phthalate) yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Jika Anda ingin menggunakan kuteks, pilih yang berlabel “non-toxic” dan ventilasi ruangan dengan baik saat pemakaian.
Potong kuku lurus dan jangan terlalu pendek. Rapikan dengan kikir lembut untuk menghindari ujung tajam yang bisa melukai kulit. Potong kuku setelah mandi ketika kuku lebih lunak.
Gunakan pelembap khusus kuku atau minyak kutikula (seperti minyak zaitun atau minyak almond) untuk mencegah kuku dan area sekitarnya menjadi kering dan pecah-pecah. Oleskan secara rutin setiap malam sebelum tidur.
Paparan sabun dan bahan pembersih rumah tangga bisa membuat kuku semakin rapuh. Gunakan sarung tangan karet saat mencuci piring, pakaian, atau membersihkan rumah.
Kebiasaan menggigit kuku atau mengelupas kutikula bisa menyebabkan luka kecil yang rentan terhadap infeksi, apalagi jika sistem imun melemah selama kehamilan.
Kurang tidur dan stres selama kehamilan dapat memengaruhi kondisi fisik secara menyeluruh, termasuk kuku. Pastikan ibu hamil cukup tidur dan mendapatkan waktu istirahat yang optimal setiap harinya.
Perawatan kuku seperti manicure dan pedicure tetap bisa dilakukan selama hamil dengan beberapa catatan:
Pastikan salon bersih dan alat yang digunakan disterilkan dengan benar.
Hindari perawatan yang menggunakan bahan kimia kuat atau mengeluarkan uap menyengat.
Hindari pemotongan kutikula yang terlalu agresif agar tidak terjadi luka atau infeksi.
Jika memungkinkan, lakukan perawatan kuku di rumah dengan bahan alami.
Jika Anda sedang hamil dan ingin melakukan perawatan kuku secara aman di rumah, Klinik Kei Medika menyediakan layanan homecare yang profesional dan higienis:
Pemotongan kuku dan pembersihan kaki untuk ibu hamil
Perawatan kutikula dan penghalusan kuku yang aman
Layanan perawatan kuku untuk ibu hamil dengan diabetes atau masalah kulit
Edukasi perawatan kuku sehat selama kehamilan
Alamat Klinik:
Kebun Kopi, Kota Jambi, Jambi
WhatsApp (Admin):
0811-7450-412
Instagram:
@keimedika
Website Resmi:
www.keimedika.com
American Pregnancy Association (2022). Nail and Hair Changes During Pregnancy
WebMD (2023). Safe Manicures and Pedicures for Pregnant Women
Mayo Clinic (2022). Prenatal Care and Nutritional Recommendations
BabyCenter (2023). How to Take Care of Your Nails During Pregnancy