Mata ikan atau clavus adalah
penebalan kulit akibat tekanan dan gesekan yang terjadi berulang kali. Mata
ikan dapat timbul di bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering terjadi pada
tangan, kaki, dan jari.
Mata ikan biasanya berbentuk
bulat dengan ukuran lebih kecil daripada kapalan,
memiliki bagian tengah yang keras, dan dikelilingi kulit yang meradang. Selain
bentuknya yang dapat mengganggu keindahan kulit, mata ikan juga dapat disertai
nyeri, luka, dan infeksi. Namun, kondisi ini umumnya tidak tergolong serius.
Penyebab Mata Ikan
Pada dasarnya, mata ikan terjadi
ketika kulit mengalami tekanan atau gesekan berulang kali. Mata ikan muncul
sebagai reaksi alami tubuh untuk melindungi kulit agar tidak mengalami luka
atau kerusakan lain yang dapat terjadi akibat gesekan atau tekanan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa hal
yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan dan gesekan penyebab mata ikan:
Selain akibat tekanan dan
gesekan, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang
menderita mata ikan adalah:
Meski dapat terjadi pada semua
golongan usia, mata ikan lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 65
tahun.
Gejala Mata Ikan
Gejala yang umumnya ditimbulkan
dari kondisi ini adalah:
Pengobatan Mata Ikan
Jika tidak menyebabkan gejala dan
tidak mengganggu kegiatan sehari-hari, mata ikan dapat sembuh dengan sendirinya
sehingga tidak perlu dilakukan pengobatan.
Penanganan mata ikan cukup dengan
menghindari penyebabnya. Contohnya, jika mata ikan terjadi akibat penggunaan
sepatu yang tidak nyaman, disarankan untuk mengganti sepatu dengan yang lebih
nyaman. Dengan begitu, mata ikan dapat segera mereda dan tidak bertambah parah.
Selain itu, menggunakan bantalan
sepatu khusus yang sesuai dengan kondisi kaki penderita mata ikan juga dapat
mengurangi nyeri.
Jika mata ikan menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri, ada
beberapa perawatan yang dapat dilakukan sendiri di rumah untuk mengatasinya,
yaitu:
Tindakan medis diperlukan jika
mata ikan tidak juga sembuh dengan penanganan mandiri. Mata ikan juga perlu
ditangani oleh dokter jika penderita memiliki kondisi lain yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
Beberapa penanganan yang umumnya
dilakukan oleh dokter untuk mengatasi mata ikan adalah:
Komplikasi Mata Ikan
Mata ikan dapat terus membesar
dan lebih sulit sembuh jika tekanan dan gesekan tidak dihilangkan. Pada
beberapa penderita, khususnya yang menderita diabetes atau gangguan sistem
imun, mata ikan yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan infeksi
atau mengalami perdarahan.
Pencegahan Mata Ikan
Beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk mencegah terbentuknya mata ikan yaitu:
Untuk itu,
konsultasikanlah semua keluhan anda bersama Kei Medika. Konsultasi dapat dilakukan
secara langsung melalui klinik Pratama Kei Medika dan secara tidak langsung
melalui chat dokter via Aplikasi Kei Medika yang dapat diunduh di play store.
Referensi :
Marti-Martinez, L., et al. (2021). Efficacy and Safety of
Condylectomy with Minimally Invasive Surgery in the Treatment of Interdigital
Corns of the Lesser Toes Compared to Conservative Treatment. Journal of Foot
and Ankle Research, 14(1), pp. 1–10.
Becker, B., & Childress, M. (2018). Common
Foot Problems: Over-the-counter Treatments and Home Care. American Family
Physician, 98(5), pp. 298–303.
National Health Services UK (2021). Health A
to Z. Corns and Calluses.
Cleveland Clinic (2019). Disease &
Conditions. Corns and Calluses.
Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions.
Corns and Calluses.
Blake, K. Healthline (2019). Corns and
Calluses.
Frothingham, S. Healthline (2019). How to Get
Rid of Corns at Home.
Gordon, J. Healthline (2019). Treating and
Preventing Foot Corns.
Moyer, C. Verywell Health (2022). How Corns
and Calluses are Treated.
Silverberg, N. Medscape (2019). Corns
(Clavus).
Smith, M. WebMD (2021). Understanding Corns
and Calluses – the Basics.
Stöppler, M. MedicineNet (2021). Corns and
Calluses.
Willacy, H. Patient (2019). Health Info. Corns
and Calluses.