• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Pemeriksaan Mata Anak: Kapan Harus Dilakukan?

Pemeriksaan mata pada anak adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan penglihatan mereka. Mata yang sehat adalah kunci untuk mendukung tumbuh kembang anak, baik dalam aspek akademis, sosial, maupun motorik. Namun, banyak orang tua yang mungkin tidak menyadari bahwa gangguan penglihatan pada anak bisa memengaruhi perkembangan mereka. Untuk itu, pemeriksaan mata sejak dini sangat penting agar masalah penglihatan dapat dideteksi dan diatasi lebih cepat.

Artikel ini akan membahas kapan pemeriksaan mata anak perlu dilakukan, apa yang perlu diperhatikan, dan bagaimana cara menjaga kesehatan mata anak.

Kenapa Pemeriksaan Mata Anak Itu Penting?

Masalah penglihatan pada anak sering kali sulit dikenali, terutama jika mereka masih sangat muda dan belum bisa mengungkapkan keluhan mereka. Gangguan penglihatan dapat memengaruhi kemampuan anak untuk belajar, berinteraksi dengan teman-temannya, bahkan mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus. Beberapa masalah penglihatan yang sering dialami anak meliputi:

  • Rabun jauh (miopi): Kesulitan melihat objek yang jauh.
  • Rabun dekat (hipermetropi): Kesulitan melihat objek yang dekat.
  • Astigmatisme: Penglihatan kabur akibat kelainan bentuk kornea.
  • Amblyopia (mata malas): Salah satu mata lebih lemah dalam penglihatan dibandingkan dengan mata yang lain.
  • Strabismus (juling): Kondisi di mana mata tidak sejajar dan mengarah ke arah yang berbeda.

Jika tidak ditangani dengan tepat, gangguan penglihatan ini bisa berlanjut hingga dewasa, mengganggu kualitas hidup anak, dan mempengaruhi prestasi belajar mereka.

Kapan Pemeriksaan Mata Anak Harus Dilakukan?

Pemeriksaan mata anak sebaiknya dilakukan sejak usia dini dan dilanjutkan secara rutin untuk memastikan bahwa perkembangan penglihatan anak berjalan dengan normal. Berikut adalah panduan kapan pemeriksaan mata anak perlu dilakukan:

  1. Sejak Bayi (Usia 6 bulan) Pada usia 6 bulan, bayi dapat diperiksa untuk mendeteksi gangguan penglihatan yang mungkin muncul sejak lahir, seperti mata juling atau kelainan mata lainnya. Pemeriksaan ini bisa dilakukan oleh dokter anak atau dokter spesialis mata.

  2. Usia 3 Tahun Pada usia 3 tahun, anak mulai dapat diajarkan untuk melakukan pemeriksaan mata sederhana, seperti tes penglihatan dengan menggunakan huruf atau simbol. Pada usia ini, gangguan seperti amblyopia (mata malas) dan astigmatisme bisa mulai terdeteksi.

  3. Usia 5 Tahun Pemeriksaan mata pada usia 5 tahun sangat penting karena ini adalah usia di mana anak mulai masuk sekolah. Pada tahap ini, anak sudah bisa lebih mudah mengikuti tes penglihatan menggunakan huruf atau gambar. Pemeriksaan mata dapat mendeteksi kelainan refraksi (miopi, hipermetropi, atau astigmatisme), yang dapat memengaruhi kemampuan anak untuk belajar di sekolah.

  4. Setelah Usia 5 Tahun dan Rutin Setiap 1-2 Tahun Setelah usia 5 tahun, anak sebaiknya menjalani pemeriksaan mata secara rutin setiap 1-2 tahun, terutama jika mereka mengalami keluhan terkait penglihatan atau ada riwayat masalah penglihatan dalam keluarga.

  5. Segera Jika Terlihat Ada Gejala Jika anak menunjukkan gejala gangguan penglihatan, pemeriksaan mata segera diperlukan. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan adalah:

    • Mata sering memerah atau berair.
    • Anak sering menggosok mata atau merasa tidak nyaman pada mata.
    • Mengeluh tentang penglihatan kabur atau kesulitan melihat jarak tertentu.
    • Kesulitan membaca atau menulis.
    • Mata juling atau tampak tidak sejajar.
    • Sering terjatuh atau mengalami kecelakaan saat bermain.

Apa yang Diperiksa dalam Pemeriksaan Mata Anak?

Pemeriksaan mata anak meliputi beberapa langkah yang dapat membantu dokter mengetahui kondisi penglihatan anak secara keseluruhan, antara lain:

  • Tes Ketajaman Penglihatan
    Tes ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik anak dapat melihat objek atau huruf pada jarak tertentu. Biasanya, anak akan diminta untuk membaca huruf atau simbol di papan tes.

  • Pemeriksaan Penglihatan 3D (Pengujian Depth Perception)
    Pemeriksaan ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan anak dalam melihat kedalaman atau jarak, yang sangat penting dalam kegiatan sehari-hari, seperti berjalan atau bermain.

  • Pemeriksaan Mata Juling
    Dokter akan memeriksa apakah mata anak sejajar atau tidak. Mata juling dapat menyebabkan masalah dalam penglihatan dan sering kali tidak disadari pada usia dini.

  • Tes Refraksi
    Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah anak membutuhkan kacamata, yang dilakukan dengan menggunakan alat khusus untuk mengukur kelainan refraksi pada mata (miopi, hipermetropi, astigmatisme).

  • Pemeriksaan Retina dan Saraf Mata
    Dokter akan memeriksa bagian dalam mata anak, seperti retina dan saraf optik, untuk memastikan bahwa tidak ada kelainan struktural pada mata yang dapat memengaruhi penglihatan.

Kesimpulan

Pemeriksaan mata anak sangat penting untuk mendeteksi masalah penglihatan sejak dini dan mencegah dampak jangka panjang terhadap perkembangan mereka. Dengan pemeriksaan rutin dan penanganan yang tepat, gangguan penglihatan dapat ditangani dengan lebih mudah, dan anak dapat tumbuh dengan kemampuan penglihatan yang optimal.

Ajakannya untuk Treatment di KEIMEDIKA

Jaga kesehatan mata anak Anda sejak dini dengan melakukan pemeriksaan mata di Klinik KEIMEDIKA. Kami memiliki dokter spesialis mata yang berpengalaman dalam menangani berbagai masalah penglihatan pada anak-anak, mulai dari deteksi dini gangguan refraksi hingga pemeriksaan lebih lanjut untuk kelainan mata lainnya. Jangan tunggu hingga masalah penglihatan mengganggu perkembangan anak Anda! Kunjungi Klinik KEIMEDIKA atau manfaatkan layanan homecare kami untuk kenyamanan pemeriksaan mata di rumah. Segera jadwalkan pemeriksaan mata untuk anak Anda di KEIMEDIKA dan pastikan mata mereka sehat untuk tumbuh kembang yang optimal!


Referensi:

  1. American Academy of Pediatrics. (2019). Eye Examination in Infants, Children, and Young Adults. Pediatrics, 144(6), e20193051.
  2. American Optometric Association. (2020). Vision and Children's Eye Health.
  3. World Health Organization. (2017). Vision 2020: The Right to Sight. WHO Press.
  4. American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus (AAPOS). (2018). Guidelines for Eye Care for Children.
  5. Hartmann, E. (2015). Pediatric Ophthalmology: Diagnosis and Management. Springer.

Vira Aryati, S.M, CRM
Vira Aryati, S.M, CRM
PIC Homecare & Digital Communication
  • Kategori: Ibu dan Anak
  • Tags: Pemeriksaan Mata Anak, Klinik pratama Jambi