MPASI adalah makanan pendamping ASI yg merujuk kepada makanan yang diperkenalkan kepada bayi berumur 6 bulan hingga anak-anak berumur 2 tahun. Pada umur ini nutrisi yang diberikan kepada anak sudah harus ditingkatkan. Pemberian MPASI ini harus tepat agar anak anda tidak mengalami stunting (terhambatnya pertumbuhan yang membuat tubuh anak lebih pendek dari biasanya), malnutrisi, maupun obesitas. Pertumbuhan dapat terhambat pada bayi berumur 6 bulan karena pemberian ASI saja tidak menyediakan nutrisi yang cukup seperti protein, vitamin, dan mineral. Sebanyak 31% anak-anak dibawah 5 tahun di Indonesia mengalami stunting dan sebanyak 39% mengalami anemia. Bahkan data WHO menunjukkan bahwa 45% kematian anak berhubungan dengan malnutrisi. Untuk menghindari hal ini maka dibutuhkan pemberian MPASI yang tepat dan memenuhi semua kebutuhan gizi anak. Perkenalkan MPASI sejak anak berumur 6 bulan Pada umur 6 bulan, sistem pencernaan anak sudah siap dan matang untuk menerima nutrisi dari makanan selain ASI seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Pada umur ini, anak cenderung akan mengeluarkan kembali semua yang masuk ke mulut. Namun untuk beberapa bulan kedepan, anak akan perlahan menerima makanan yang masuk. Pada umur ini berat anak juga akan meingkat 2 kali lipat dan menjadi jauh lebih aktif. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga umur anak 2 tahun Nutrisi dari ASI tetap diperlukan oleh anak berumur 12 hingga 24 bulan dan nutrisi yang didapat dari ASI memiliki nutrisi yang lebih berkualitas dibandingkan MPASI. Bahkan energi pada ASI masih cukup untuk pemenuhan energi anak berumur 12 hingga 24 bulan dan mencegah anak mengalami malnutrisi. Pemberian ASI mampu mencegah penyakit kronis dan akut yang rentan menyerang anak-anak. Sejak MPASI diperkenalkan, anak cenderung akan enggan untuk menerima ASI, namun anda harus lebih berusaha agar anak tetap mendapatkan ASI seperti biasa. Praktekkan responsive feeding Responsive feeding adalah respon ketika anak mulai tertarik untuk mengkonsumsi MPASI. Agar tercapainya hal ini, buatlah kegiatan makan menjadi menarik bagi anak. Berikan alat makan seperti sendok dan piring khusus untuk anak anda. Atau anda bisa mulai untuk mengajarkan anak makan sendiri menggunakan tangan. Perhatikan juga sinyal yang diberikan oleh anak ketika tidak ingin melanjutkan makan. Jangan paksa anak bila tidak ingin makan lagi. Ajarkan proses makan yang bersih Pada saat pertama memulai untuk makan, anak-anak cenderung makan dengan berantakan. Anda perlu mengajarkan anak agar makan dengan bersih dengan perlahan. Anda juga ikut memperhatikan kebersihan alat makan dan lingkungan di mana anak anda makan. Anak-anak cenderung mudah terkontaminasi bakteri yang nantinya akan menyebabkan diare. Bersihkan juga tangan anak sebelum makan. Nantinya kebiasaan ini akan terus berlanjut hingga anak tumbuh besar. Tingkatkan jumlah makanan perlahan seiring bertambahnya umur Saat anak pertama kali diperkenalkan dengan MPASI, mulailah dengan jumlah makanan yang sedikit. Anda harus tahu jumlah kalori yang dibutuhkan anak berdasarkan umurnya. Jumlah kalori ini akan meningkat seiring bertambahnya umur anak. Untuk itu tambahlah jumlah makanan anak perlahan. Jangan lupa untuk menghitung kalori tambahan dari ASI yang anak tetap konsumsi selama masa pengenalan MPASI. Tambah jenis makanan dengan berbagai nutrisi dan tekstur perlahan Tekstur makanan yang didapat dari berbagai jenis makanan diperkenalkan bertahap kepada anak. Di umur 6 bulan, bayi mengonsumsi makanan yang dihaluskan dan makanan semi padat. Saat memasuki umur 12 bulan, anak mulai bisa memakan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain. Namun asupan nutrisi harus sangat diperhatikan. Hindari makanan yang keras dan berisiko menyebabkan tersedak seperti kacang-kacangan. Seiring dengan bertambahnya umur anak, tingkatkan kepadatan makanan namun masih dapat dikunyah oleh anak untuk melatih gigi. Jenis makanan yang beragam dapat membantu perkembangan anak dalam mengunyah, menelan hingga ekskresi anak. Tingkatkan porsi dan frekuensi makan seiring dengan bertambahnya umur Perhatikan kalori dan kapasitas perut anak pada setiap jam makan. Umumnya setiap kilogram berat anak memiliki kapasitas lambung sebesar 30 mL. Dengan panduan ini, anda bisa menghitung jumlah makanan yang masuk setiap sekali makan agar tidak terlalu banyak ataupun sedikit. Dari kalori total yang dibutuhkan anak dalam sehari, bagilah menjadi beberapa waktu makan dimana setiap waktu makannya disesuaikan dengan kapasitas lambung anak. Buatlah nutrisi pada MPASI yang bervariasi MPASI diberikan juga untuk mengimbangi asupan ASI yang semakin berkurang seiring dengan bertambahnya umur anak. Ajarkan anak untuk mengkonsumsi berbagai jenis makanan. All in juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Anak sudah dapat mengonsumsi protein hewani, produk susu, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan berwarna, sayuran, dan lemak. Pilihlah sumber lemak yang sehat untuk anak. Tambahkan suplemen bagi anak dan ibu menyusui Karena pada rentang waktu 6 bulan hingga 2 tahun anak masih mendapatkan asupan ASI, maka nutrisi ibu menyusui pun tetap harus dicukupi. Diskusikan juga hal ini dengan ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan nutrisi anak yang harus dicukupi. Ahli gizi bisa menyarankan suplemen yang dibutuhkan oleh anak anda. Kebutuhan suplemen ini bisa berbeda-beda pada setiap anak. Jagalah asupan cairan anak Kebutuhan asupan cairan pada anak harus disesuaikan dengan umurnya. Apalagi semakin bertambahnya umur, semakin berkurang pula asupan ASI pada anak. Ketahui jumlah asupan cairan pada anak melalui ahli gizi yang handal. Imbangi juga asupan cairan anak dengan tingkat kepadatan makanan utama anak. Jika makanan bersifat encer maka asupan cairan bisa dikurangi. Bila makanan yang diberikan bertekstur padat maka asupan cairan ditingkatkan. Saat bayi berumur 6 bulan, asupan air belum diperbolehkan sebab dapat menyebabkan diare dan gangguan penyerapan nutrisi. MPASI pada bayi sangat perlu diperhatikan nutrisi dan teksturnya. Panduan yang lebih lengkap dan tepat bisa anda dapatkan dari ahli gizi profesional. Ajarkan anak anda tanpa ada paksaan dan bertahap. Ahli gizi yang profesional dapat anda hubungi dari rumah melalui aplikasi Kei Medika yang bisa anda download di Play Store. Referensi: Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks for Medical Students and Allied Health Professionals. Geneva: World Health Organization; 2009. SESSION 3, Complementary feeding. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK148957/ https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/complementary-feeding https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnut.2016.00041/full Riskesdas Indonesia Basic Health Survey Ministry of Health Jakarta 2018