• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Pandemi dan Momentum dalam Berinovasi

Perayaan launching aplikasi Kei Medika yang dilakukan secara online di webinar turut mengundang dr. Patrick William Gading, SpKFR selaku salah satu pengisi acara. Dengan situasi pandemk seperti sekarang yang belum kunjung usai, Kei medika mengangkat topik pandemi yang mana nantinya akan dibahas secara spesifik tentang prosedur merawat pasien Covid-19 sendiri di rumah.


Beliau menjelaskan secara terperinci prosedur perawatan pasien Covid-19 sendiri di rumah dengan cara sebagai berikut :

  • Pantau gejala pada pasien

Jika gejala parah maka batasi aktivitas pasien jangan terlalu capek. Memeriksa suhu 2 kali sehari.

  • Isolasi pasien dari anggota keluarga yg sehat 

Atur sirkulasi udara di ruangan pasien, buka jendela yang lebar. Pisahkan pasien dr anggota keluarga yg rentan seperti lansia, ibu hamil, dan penderita imun yang buruk.

  • Perawat pasien menjaga higienitas

Gunakan sarung tangan dan masker yang steril. 

  • Anjurkan pasien mandi minimal 1 kali sehari

Berikan bantuan kepada pasien jika masih dapat berdiri untuk sementara waktu. Namun urungkan untuk memandikan pasien jika pasien masih sangat lemas.

  • Bersihkan dan isolasi diri jika terpapar

Jika tidak sengaja terpapar cairan pasien ke tubuh perawat, segera bersihkan diri dengan mandi. Jika perawat terkena batuk atau bersin dari penderita, segera pindah ruangan, berkumur dengan air garam, dan bersihkan rongga hidung menggunakan kapas/ cotton swab dengan lembut dengan gaya memutar.

  • Jaga pola makan pasien

    Cukupkan porsi makan dan minum pasien. Sesuaikan dan konsultasikan dengan ahli gizi ataupun dokter jika pasien memiliki penyakit yang membutuhkan pola makan tertentu seperti jantung, ginjal, diabetes, dan lain-lain. 


Beberapa hal yang luput dari perhatian perawat adalah menjaga higienitas masker yang digunakan sendiri. Jangan lupa untuk mengganti masker bila lembab. Masker yang digunakan wajib menutup mulut dan hidung perawat. Jika ingin melepaskan masker, hindari memegang bagian depan masker. Peganglah tali masker saat melepaskannya


Penderita Covid-19 yang mengalami penurunan saturasi di bawah batas normal, maka bantulah penderita untuk melakukan latihan napas positioning. Latihan pernafasan ini dilakukan agar sirkulasi udara dalam tubuh pasien menjadi lebih lancar merata ke seluruh paru-paru. Penderita yang mengalami napas yang cepat, sulit bernapas, saturasi oksigen di bawah 95%, dan terdapat dahak yang menyangkut dan sulit dikeluarkan. 


Latihan napas positioning dilakukan dengan cara mengambil napas selama 3 detik dan hembuskan perlahan selama 6 detik. Bisa juga dengan menarik napas selama 2 detik dan hembuskan selama 4 detik secara perlahan. Prosedur latihan napas ini dilakukan dengan mempraktekkan posisi tertentu agar hasilnya maksimal seperti cara berikut ini :

  • Posisi telungkup

Letakkan satu bantal di leher, satu bantal di pinggang, dan satu di bawah pergelangan kaki. Lakukan selama 30 menit per hari dan tingkatkan perlahan menjadi 3 kali sehari. Lakukan latihan pernapasan.

  • Miring ke satu sisi

Memiringkan badan ke salah satu sisi. Letakkan satu bantal di kepala, satu di pinggang, dan satu di antara kaki. Lakukan latihan pernapasan.

  • Posisi setengah duduk

Duduk bersandar dengan sudut 60°-90° selama 30 menit sambil melakukan latihan pernapasan di atas. 


Saat terkena virus Covid-19, anjurkan pasien untuk tetap melakukan aktivitas fisik. Lakukan aktivitas yang ringan saat awal dan tingkatkan intensitas latihan fisik perlahan. Aktivitas fisik menjadi penting sebab dapat membantu sirkulasi darah menjadi lancar. Jika darah memiliki sirkulasi yang lancar maka akan merangsang sirkulasi udara yang baik pula pada tubuh dan paru-paru. Namun perlu diketahui pada penderita Covid-19 yang masih memiliki gejala demam, sesak napas bahkan saat istirahat, nyeri dada, dada berdebar, bengkak di kaki, mudah lelah, dan pusing, maka aktivitas fisik tidak perlu dilakukan. Namun jika gejala tersebut sudah menghilang perlahan, maka cobalah untuk melakukan aktivitas fisik ringan.


Program latihan tersebut dirangkum menjadi beberapa tingkat kesulitan sebagai berikut :

  • Tingkat 1, pasien lemah

    • Lakukan latihan pernapasan 2 kali sehari pada pagi dan malam

    • Jika dalam beberapa hari tidak mengalami kesulitan dan telah terbiasa, maka dapat melanjutkan ke tingkat 2

  • Tingkat 2

    • Tambahkan latihan peregangan sederhana dalam posisi duduk

    • Ulangi 2 sampai 3 kali perhari dan lanjutkan ke tingkat 3

  • Tingkat 3

    • Tambahkan latihan penguatan otot sambil berdiri

    • Ulangi 2 sampai 3 kali per hari


Setelah pasien dinyatakan negatif Covid-19, maka beberapa gejala yang sebelumnya muncul mungkin masih dapat bertahan dan tetap menimbulkan gangguan. Hal ini disebut dengan long covid. Penderita yang menderita long covid masih merasakan gejala seperti batuk, sesak napas, cepat lelah, diare, nyeri dad, darah mengental, komplikasi jantung dan paru-paru, nyeri kepala, pikun, delirium, depresi, kecemasan, dan sulit tidur. 10% penderita dengan gejala berat masih menyisakan keluhan yang kronis. 


Penderita long covid juga tetap harus melakukan intervensi rehabilitasi seperti positioning yang diimbangin dengn latihan pernapasan. Kemudian dilanjutkan dengan terapi okupasi, latihan penguatan, dan terapi wicara bagi pasien trakeostomi. Beberapa pasien membutuhkan alat terapi pernapasan seperti deep oscillation therapy, diathermy, IMT breathing device, high-frequency test, dan wall oscillation. 


 Nur Elva Zuhrah
Nur Elva Zuhrah
  • Kategori: Khusus
  • Tags: pandemi, Kei Medika, Covid-19