• kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Olahraga untuk Ibu Hamil

Meski sedang hamil, berolahraga kita dianjurkan bagi ibu hamil. Berolahraga dengan rutin hingga mendekati persalinan akan mengurangi resiko keguguran, kelahiran prematur, hingga berat bayi di bawah batas normal.

Selain menyehatkan bayi, berolahraga di masa kehamilan akan membuat tubuh wanita hamil menjadi fit. Selain itu, berolahraga dengan rutin dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

  • Menghindarkan wanita hamil dari stress yang mana akan semakin mengganggu kesehatan.

  • Menjaga berat badan yang stabil dan terhindar dari kelebihan berat badan

  • Mengurangi rasa tidak nyaman di masa kehamilan seperti pembengkakan di kaki

  • Mengurangi sembelit

  • Meningkatkan kualitas tidur

  • Terhindar dari komplikasi kelahiran seperti preeklamsia dan diabetes gestasional

  • Dapat mengurangi kemungkinan dilakukannya C-section (operasi cesar) saat persalinan

  • Semakin menyiapkan diri saat masa persalinan

Untuk Mendapatkan masa kehamilan yang sehat, wanita hamil idealnya membutuhkan 2,5 jam aktivitas aerobic atau latihan fisik ringan setiapminggunya. Aktivitas aerobik adalah olahraga intensitas intensitas ringan hingga sedang yang dilakukan secara terus menerus. Salah satu bentuk aktivitas aerobik ini adalah jalan kaki, jalan cepat lari santai, bersepeda dan lain-lain. Aktivitas aerobic ini membuat pernapasan menjadi lebih cepat dan begitu pula dengan detak jantung.

Durasi 2,5 jam jam ini tidak perlu dilakukan semuanya dalam satu hari. Bagilah durasi olahraga selama 2,5 jam ini secara merata ke setiap harinya selama 1 minggu. Sehingga setidaknya bagi anda yang sedang hamil dapat berolahraga selama 20 hingga 30 menit per harinya.

Meski sangat bermanfaat, tidak semua wanita hamil dianjurkan untuk berolahraga. Bahkan bagi beberapa wanita hamil yang mengalami gangguan tertentu tidak dianjurkan untuk berolahraga. Gangguan tersebut adalah berupa pendarahan vagina, hamil janin kembar, kelahiran prematur, inkompetensi serviks, hipertensi gestasional, preeklampsia, plasenta previa, anemia akut, hingga gangguan kesehatan lain seperti penyakit bawaan jantung maupun paru-paru.

Jika sebelum kehamilan anda telah biasa melakukan olahraga intensitas tinggi, maka konsultasikan hal tersebut ke dokter anda untuk mengetahui apakah olahraga yang anda lakukan sebelumnya dapat dilanjutkan kembali saat masa kehamilan. Sebab pada masa kehamilan tertentu,wanita hamil tidak dapat melakukan olahraga intensitas berat karena dapat membahayakan janin. Jadi olahraga seperti apa yang aman bagi ibu hamil? Simak Ulasannya!

  • Jalan santai hingga jalan cepat – olahraga ini sangat mudah dilakukan dan dapat menguatkan otot dan sendi anda.

  • Yoga dan pilates – beberapa teknik dalam yoga atau pilates sangat baik dilakukan oleh ibu hamil. Namun beberapa teknik berbahaya bagi ibu hamil sehingga bicarakanlah dahulu kondisi anda dengan instruktur yoga anda.

  • Sepeda stasioner – penggunaan alat olahraga sepeda stasioner sangat cocok untuk ibu hamil. Bahkan jauh lebih aman daripada menggunakan sepeda biasa.

  • Renang dan olahraga air – olahraga air juga pilihan yang tepat bagi ibu hamil. Olahraga air dan renang dapat menyokong berat janin yang dikandung dengan baik. Bahkan renang sangat cocok bagi wanita hamil yang mengalami keluhan nyeri punggung dan panggul.

  • Latihan beban – latihan beban juga bagus untuk meningkatkan kekuatan otot ibu hamil. Namun hindari mengangkat beban yang terlalu berat. Selalu minta saran dari instruktur gym anda.

  • Latihan penguatan perut dan otot panggul – lakukan latihan ini dengan instruksi dari instruktur anda

Lakukan cara ini agar anda tidak terlalu kelelahan dan cedera saat berolahraga:

  • Selalu melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga

  • Gunakan pakaian olahraga yang nyaman

  • Jangan berolahraga saat cuaca panas

  • Cukupi kebutuhan cairan harian

  • Rutinlah berolahraga setiap hari meskipun sebentar

Hindari berolahraga intensitas tinggi sehingga detak jantung anda setelah berolahraga tidak boleh lebih dari 140 detak per menit

Selain itu hindarilah latihan beban yang membuat anda melakukan hal berikut:

  • Olahraga yang beresiko mencederai perut

  • Latihan fisik yang mengharuskan anda berbaring menelentang,seperti sit-up.

  • Olahraga Yang dilakukan dengan melompat

  • Menyelam atau scuba diving

  • Berolahraga atau beraktivitas fisik di dataran tinggi – hal ini dapat membuat bayi kekurangan asupan oksigen

  • Berolahraga di saat cuaca sedang panas

Untuk Memastikan kondisi anda baik untuk melakukan aktivitas fisik, konsultaikanlah terlebih dahulu dengan dokter atau obgyn anda. Anda dapat berkonsultasi dengan online dari rumah dengan mudahnya melalui platform website maupun aplikasi Kei Medika. Download sekarang!

 

Referensi:

https://www.marchofdimes.org/pregnancy/exercise-during-pregnancy.aspx

https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/exercise/

https://www.healthline.com/health/pregnancy/pregnancy-workouts#second-trimester

https://www.webmd.com/baby/exercise-during-pregnancy#1

 Nur Elva Zuhrah
Nur Elva Zuhrah
  • Kategori: Ibu dan Anak
  • Tags: olahraga, latihan fisik,