Nutrisi Optimal: ASI memberikan nutrisi yang lengkap dan optimal bagi perkembangan bayi, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Perlindungan dari Penyakit: ASI mengandung zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari infeksi dan penyakit, membantu membangun sistem kekebalan tubuhnya.
Mudah Dicerna: ASI lebih mudah dicerna oleh perut bayi daripada susu formula, sehingga mengurangi risiko gangguan pencernaan.
Kecocokan yang Sempurna: ASI disesuaikan dengan kebutuhan spesifik bayi, berubah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan nutrisi bayi.
Pertumbuhan dan Perkembangan Optimal: Menyusui dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak serta sistem saraf bayi.
Kurangnya Risiko Alergi: Bayi yang disusui cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena alergi dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.
Kontraksi Rahim: Menyusui membantu rahim pulih lebih cepat setelah persalinan melalui kontraksi otot rahim.
Kurangi Risiko Kanker Payudara dan Ovarium: Menyusui dapat mengurangi risiko pengembangan kanker payudara dan ovarium pada ibu.
Pengaturan Berat Badan: Menyusui membantu ibu untuk kehilangan berat badan yang diperoleh selama kehamilan.
Meningkatkan Kesehatan Mental: Proses menyusui dapat memberikan ikatan emosional antara ibu dan bayi, membantu meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan mental ibu.
Kontrasepsi Alami: Menyusui eksklusif dapat memberikan perlindungan kontrasepsi alami dalam beberapa bulan setelah melahirkan.
Mulai Sesegera Mungkin: Mulailah menyusui sesegera mungkin setelah bayi lahir untuk memicu produksi ASI dan membantu bayi belajar menyusu.
Posisi yang Nyaman: Pilih posisi menyusui yang nyaman untuk ibu dan bayi, seperti posisi berbaring atau posisi duduk yang mendukung punggung bayi.
Frekuensi Menyusui: Bayi baru lahir perlu menyusu setidaknya 8-12 kali sehari. Penting untuk merespon tanda-tanda lapar bayi dan menyusu sesuai kebutuhan.