Anemia adalah penyakit yang berhubungan dengan sel darah dan umum terjadi. Anemia dapat menyerang wanita, anak-anak, orang tua, dan orang dengan penyakit jangka panjang. Anemia dapat diturunkan melalui gen, wanita yang sedang menstruasi, penderita ginjal, atau penyakit kronis lainnya. Berikut beberapa jenis penyebab anemia :
Anemia adalah penyakit yang berhubungan dengan sel darah dan umum terjadi. Anemia dapat menyerang wanita, anak-anak, orang tua, dan orang dengan penyakit jangka panjang. Anemia dapat diturunkan melalui gen, wanita yang sedang menstruasi, penderita ginjal, atau penyakit kronis lainnya. Berikut beberapa jenis penyebab anemia :
1. Anemia Defisisensi Besi
Jenis anemia yang paling umum ini disebabkan oleh kekurangan zat besi. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin yang cukup untuk sel darah merah.
Jenis anemia ini banyak terjadi pada ibu hamil. Ini juga disebabkan oleh kehilangan darah, seperti pendarahan menstruasi yang banyak,maag atau kanker usus besar dan penggunaan beberapa obat pereda nyeri secara teratur tanpa resep, terutama aspirin yang dapat menyebabkan peradangan pada lapisan perut yang mengakibatkan kehilangan darah. Penting untuk menentukan sumber kekurangan zat besi untuk mencegah kekambuhan anemia.
2. Anemia Defisiensi Vitamin
Selain zat besi, tubuh Anda membutuhkan folat dan vitamin B-12 untuk memproduksi sel darah merah yang cukup. Diet yang kekurangan nutrisi ini dan nutrisi penting lainnya dapat menyebabkan penurunan produksi sel darah merah. Beberapa orang yang mengkonsumsi B-12 tidak mampu menyerap vitamin. Hal ini dapat menyebabkan anemia defisiensi vitamin, juga dikenal sebagai anemia pernisiosa. Gejala anemia pernisiosa ini meliputi rasa letih dan lemah yang hebat, diare, depresi, mengantuk, mudah tersinggung serta pucat.
3. Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit (Sickle cell Anemia) merupakan penyakit kekurangan sel darah merah normal yang disebabkan oleh kelainan genetik pada tubuh manusia dimana sel-sel darah merah berbentuk sabit mengakibatakan pembuluh darah kehilangan pasokan darah sehat dan oksigen untuk disebarkan keseluruh tubuh. Sel darah tidak teratur ini mati sebelum waktunya, mengakibatkan kekurangan kronis sel darah merah.
4. Anemia Peradangan
Anemia peradangan Penyakit tertentu – seperti kanker, HIV/AIDS, rheumatoid arthritis, penyakit ginjal, penyakit Crohn dan penyakit inflamasi akut atau kronis lainnya – dapat mengganggu produksi sel darah merah.
5. Anemia Aplastik
Anemia ini langka dan mengancam jiwa terjadi ketika tubuh Anda tidak menghasilkan cukup sel darah merah. Penyebab anemia aplastik termasuk infeksi, obat-obatan tertentu, penyakit autoimun dan paparan bahan kimia beracun.
Anemia yang berhubungan dengan penyakit sumsum tulang. Berbagai penyakit, seperti leukemia dan myelofibrosis, dapat menyebabkan anemia dengan mempengaruhi produksi darah di sumsum tulang. Efek dari jenis kanker dan gangguan mirip kanker ini bervariasi dari yang ringan hingga yang berat.
6. Anemia Hemolitik
Anemia ini berkembang ketika sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada yang dapat digantikan oleh sumsum tulang. Penyakit darah tertentu meningkatkan penghancuran sel darah merah. Anda dapat mewarisi anemia hemolitik, atau Anda dapat mengembangkannya di kemudian hari.
7. Anemia Thalasemia
Thalassemia adalah kelainan darah yang diturunkan dari orang tua ke anak atau genetik yang disebabkan ketika tubuh tidak membuat cukup protein yang disebut hemoglobin bagian penting dari sel darah merah. Sel darah abnormal menyebabkan gangguan mutasi genetik atau hiangnya gen penting tertentu dalam faktorpembuatan darah.
8. Anemia Fanconi
Anemia Fanconi (FA) adalah kelainan genetik langka, dalam kategori sindrom kegagalan sumsum tulang bawaan. Dikutip dari rarediseases penderita anemia ini banyak menyerang anak-anak dibawah usia 10 tahun. Orang dengan kondisi ini mungkin mengalami cacat lahir, seperti ukuran kecil, ibu jari tidak normal atau tulang radial, pigmentasi kulit, kepala kecil, mata kecil, struktur ginjal abnormal, dan anomali jantung dan tulang.
9. Anemia defisiensi Glukosa -6- Fosfat Dehidrogenase
Defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD) tersebar luas di populasi Afrika, Asia, Oseania, dan sebagian besar Eropa Selatan. meskipun jarang, dapat juga ditemukan pada populasi lain. Orang dengan defisiensi G6PD lebih terkena anemia hemolitik akut saat mengonsumsi obat yang biasa digunakan. Menghirup fava beans (vicia faba) membuat pasien lebih rentan terhadap anemia hemolitik akut. Ini dikenal sebagai fabisme dan cenderung lebih pada anak-anak apabila fava beans dimakan mentah.
10. Anemia sideroblastik
Anemia sideroblastik adalah anemia mikrositik-hipokromik yang ditandai oleh adanya sel-sel darah imatur (sideroblas) dalam sirkulasi dan sum-sum tulang. Anemia sideroblastik primer dapat terjadi akibat cacat genetik pada kromosom X yang jarang ditemukan pada pria. Atau dapat timbul secara spontan terutama pada orangtua. Penyebab sekunder anemia sideroblastik adalah obat-obat tertentu misalnya obat kemoterapi dan ingesti timah.
jika mengalami tanda anemia, silahkan konsultasikan lebih lanjut dengan chat dokter kami di
aplikasi Kei Medika yang tersedia di Play store.
Referensi :
Kurniawan, M. R., Purnamasari, R., & Fu’adah, R. Y. N. (2021). Sistem Klasifikasi Sel Darah Putih Berbasis Pengolahan Citra Digital Dan K-nearest Neighbour (k-nn). eProceedings of Engineering, 8(1). Diakses pada tanggal 29 November 2021
Engli, K. A. (2012). Defisiensi Glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD) (Doctoral dissertation, Tesis). Diakses pada tanggal 29 November 2021
Ibrahim, A. M., Gunawan, I. M. A., & Sitasari, A. (2019). KAJIAN ASUPAN VITAMIN C DAN SUMBER TANIN PADA ANEMIA IBU HAMIL DI KABUPATEN BANTUL (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta). Diakses pada Tanggal 29 November 2021
Dewi, R. S. (2020). Implementasi Pengolahan Citra Untuk Mendeteksi Anemia Sel Sabit Dengan Metode Convolutional Neural Network. Diakses pada Tanggal 29 November 2021