Kelelahan yang berkepanjangan dan parah.
Kesulitan bernapas dan nyeri dada.
Gangguan tidur dan gangguan kognitif (seperti kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi).
Gangguan pencernaan dan masalah jantung.
Gangguan kulit.
Gejala neurologis seperti sakit kepala dan kehilangan penciuman atau pengecapan.
Gangguan mood dan kesejahteraan mental.
Penelitian mengenai Long COVID masih dalam tahap awal, dan dampak jangka panjang dari COVID-19 sedang diteliti lebih lanjut. Beberapa faktor yang perlu diselidiki dalam konteks Long COVID meliputi:
Mekanisme Patofisiologi: Bagaimana virus SARS-CoV-2 dapat menyebabkan gejala jangka panjang dan dampak sistemik pada berbagai organ dan sistem tubuh.
Kelompok Risiko: Identifikasi kelompok individu yang lebih rentan terhadap Long COVID, termasuk faktor risiko yang dapat memengaruhi perkembangan kondisi ini.
Diagnosis dan Pengobatan: Mengembangkan pedoman diagnosis yang tepat dan rekomendasi pengobatan yang efektif untuk mengelola gejala dan dampak Long COVID.
Dampak pada Kualitas Hidup: Menilai dampak jangka panjang Long COVID pada kualitas hidup dan produktivitas individu.
Pencegahan: Mempelajari upaya pencegahan yang dapat mengurangi risiko terjadinya Long COVID, termasuk vaksinasi dan manajemen infeksi akut COVID-19.
Dukungan Medis dan Psikososial: Memberikan dukungan medis dan psikososial kepada individu yang menderita Long COVID untuk membantu mereka mengatasi gejala dan dampaknya.
Penting untuk terus mengikuti perkembangan penelitian dan pedoman klinis terkait Long COVID, serta berkonsultasi dengan profesional medis jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala jangka panjang setelah terinfeksi COVID-19. Langkah-langkah pencegahan seperti vaksinasi dan pengikutiannya terhadap protokol kesehatan COVID-19 yang dianjurkan tetap penting untuk mengurangi risiko terkena COVID-19 dan Long COVID.