Diagnosa kanker selama kehamilan bisa menjadi pengalaman yang sulit. Proses diagnostik seperti biopsi dan pemindaian dapat memerlukan pertimbangan khusus untuk melindungi janin.
2. Tim Perawatan Bersama:
Penting untuk melibatkan tim perawatan kesehatan yang terkoordinasi, termasuk ahli onkologi, dokter kandungan, dan spesialis lainnya. Tim ini akan membantu merencanakan perawatan yang optimal untuk ibu dan janin.
3. Perawatan Kanker yang Aman untuk Kehamilan:
Beberapa jenis perawatan kanker, seperti beberapa jenis kemoterapi, mungkin tidak aman selama kehamilan. Namun, ada opsi perawatan lain yang dapat dipertimbangkan yang lebih aman atau dapat ditunda hingga setelah kelahiran.
4. Manajemen Risiko dan Keamanan:
Dokter akan melakukan manajemen risiko untuk meminimalkan paparan janin terhadap perawatan kanker. Ini melibatkan pengaturan dosis kemoterapi, penggunaan perawatan yang lebih spesifik, atau penundaan perawatan tertentu selama trimester tertentu.
5. Perencanaan Persalinan dan Kelahiran:
Persalinan dan kelahiran perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Dokter dan ahli onkologi akan merencanakan prosedur yang meminimalkan stres pada ibu dan janin.
6. Konseling Psikologis:
Diagnosa kanker selama kehamilan dapat memberikan dampak emosional yang signifikan. Konseling psikologis sangat penting untuk membantu ibu dan pasangan mengatasi stres dan kekhawatiran.
7. Keputusan Bersama:
Keputusan tentang perawatan kanker selama kehamilan harus melibatkan diskusi dan pertimbangan bersama antara ibu, pasangan, dan tim perawatan kesehatan.
8. Pemantauan Kesehatan Janin:
Pemantauan kesehatan janin akan ditingkatkan selama kehamilan. Ini dapat melibatkan pemeriksaan ultrasonografi dan pemantauan detak jantung janin untuk memastikan kesehatan janin.
9. Imunisasi dan Pencegahan Infeksi:
Perlindungan terhadap infeksi sangat penting selama perawatan kanker, terutama karena sistem kekebalan tubuh ibu mungkin lebih rentan. Imunisasi dan tindakan pencegahan infeksi menjadi perhatian khusus.
