Cantengan atau dalam istilah medis disebut onychocryptosis adalah kondisi di mana tepi kuku tumbuh menekan atau menusuk ke dalam kulit di sekitarnya. Hal ini menyebabkan nyeri, pembengkakan, kemerahan, dan jika dibiarkan bisa menimbulkan infeksi bernanah. Cantengan paling sering terjadi pada kuku jempol kaki, dan bagi sebagian orang, kondisi ini bisa muncul berulang kali meski sudah ditangani sebelumnya.
Cantengan berulang bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa berdampak pada kualitas hidup, terutama jika aktivitas terganggu atau menyebabkan infeksi berulang. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai kebiasaan yang tanpa disadari bisa menjadi pemicu utama cantengan kambuh.
Cantengan berulang umumnya terjadi karena kombinasi antara bentuk alami kuku, tekanan dari luar, hingga kebiasaan perawatan kuku yang kurang tepat. Beberapa orang memang memiliki bentuk kuku yang cenderung melengkung ke dalam secara genetik, namun banyak kasus cantengan kambuh karena gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari yang keliru.
Ini adalah penyebab paling umum cantengan berulang. Banyak orang secara refleks memotong kuku terlalu pendek atau mengikuti bentuk ujung jari. Padahal, pemotongan kuku yang terlalu dalam di bagian tepi membuat ujung kuku tumbuh ke arah kulit.
Solusi: Potong kuku secara lurus, sejajar dengan ujung jari kaki. Hindari mengikis atau memotong terlalu dalam pada bagian samping kuku.
Sepatu yang terlalu ketat, terutama di bagian depan, akan memberi tekanan pada kuku kaki. Tekanan terus-menerus ini membuat kuku terdorong masuk ke dalam kulit seiring waktu, apalagi jika digunakan dalam jangka panjang.
Solusi: Pilih sepatu dengan ujung lebar dan berbahan fleksibel, terutama jika Anda sering beraktivitas dalam waktu lama.
Kaki yang lembap, kotor, dan tidak dibersihkan dengan baik menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri dan jamur. Jika terjadi luka kecil di sekitar kuku, infeksi lebih mudah masuk dan memperparah cantengan.
Solusi: Cuci kaki setiap hari, keringkan dengan baik terutama di sela jari, dan ganti kaus kaki secara rutin.
Kebiasaan mencabut kulit mati atau menarik kuku secara paksa bisa melukai jaringan di sekitar kuku. Luka kecil ini kemudian bisa menjadi jalan masuk bagi infeksi atau memicu pertumbuhan kuku tidak normal.
Solusi: Hindari mengorek kuku dengan benda tajam. Jika ada kulit mati, potong dengan alat khusus yang bersih.
Banyak orang tidak menganggap serius gejala awal seperti nyeri ringan atau kemerahan di ujung kuku. Padahal, dengan perawatan sederhana sejak awal, cantengan bisa dicegah sebelum berkembang menjadi infeksi serius.
Solusi: Jika mulai terasa nyeri, segera rendam kaki dalam air hangat, bersihkan, dan hindari tekanan pada kuku.
Kaus kaki yang terlalu lembap atau dipakai seharian tanpa diganti bisa menyebabkan iritasi kulit dan memperparah cantengan. Kelembapan yang terperangkap dapat menjadi pemicu infeksi jamur dan bakteri.
Solusi: Gunakan kaus kaki berbahan katun atau bahan penyerap keringat, dan ganti secara rutin terutama jika kaki mudah berkeringat.
Beberapa orang memiliki bentuk kuku yang tumbuh melengkung alami ke dalam atau kuku yang tebal dan keras. Jika dibiarkan tanpa kontrol atau pemotongan yang tepat, bentuk kuku ini berisiko tinggi menyebabkan cantengan berulang.
Solusi: Lakukan perawatan kuku secara berkala di tempat terpercaya. Untuk kasus kuku yang tumbuh abnormal, sebaiknya dikonsultasikan ke tenaga medis atau dokter.
Jika cantengan sering kambuh dan tidak membaik dengan perawatan mandiri, maka perawatan medis sangat disarankan. Dokter dapat melakukan:
Perawatan luka
Pembersihan jaringan yang tumbuh ke dalam
Tindakan minor bedah untuk mengangkat sebagian kuku (partial nail avulsion)
Edukasi perawatan kuku agar tidak kambuh kembali
Untuk Anda yang mengalami cantengan berulang, Kei Medika menyediakan solusi lengkap:
Perawatan cantengan ringan hingga sedang
Tindakan minor untuk kuku tumbuh ke dalam
Perawatan luka dan infeksi kuku
Homecare untuk pasien dengan keterbatasan gerak
Konsultasi perawatan kuku dan kaki oleh tenaga medis berpengalaman
Alamat Klinik:
Kebun Kopi, Kota Jambi, Jambi
WhatsApp (Admin):
0811-7450-412
Instagram:
@keimedika
Website Resmi:
www.keimedika.com
Mayo Clinic (2023). Ingrown Toenail Causes and Prevention
American Academy of Dermatology (2022). Nail Care to Prevent Recurring Onychocryptosis
Kementerian Kesehatan RI (2021). Panduan Pencegahan Cantengan dan Infeksi Kuku
Journal of Foot and Ankle Surgery (2021). Surgical and Non-Surgical Management of Ingrown Nails