Obesitas dikategorikan sebagai berat badan yang nilai BMI (Body Mass Index) nya melebihi nilai 30. Selain Itu obesitas juga dapat dikatakan sebagai simpanan lemak yang sangat berlebih dalam tubuh. Penyebabnya sudah tidak asing yaitu gaya hidup yang buruk serta makan dalam jumlah berlebih. Makanan adalah sumber energi,bila dikonsumsi berlebihan akan terjadi penumpukan energi. Kelebihan energi ini akan disimpan dalam bentuk lemak yang terletak di bawah kulit. Namun masih ada penyebab lainnya yaitu sebagai berikut. Obesitas jika semakin dibiarkan maka akan menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi, penyakit jantung, batu ginjal,batu empedu, kanker dan lain-lain. Untuk Itu,kenali penyebab berikut agar dapat kita cegah. Konsumsi Kalori berlebih Energi yang tersimpan dalam sumber makanan disebut dengan kalori. Kebutuhan kalori setiap orang ergam. Beberapa Hal Yang mempengaruhinya adalah jenis kelamin, aktivitas sehari-hari, metabolisme tubuh, dan lain-lain. Anda Perlu mengetahui lebih lanjut tentang jumlah kalori yang terkandung di setiap makanan. Ada banyak penyedia situs dan aplikasi untuk mengetahui kalori dari semua jenis makanan. Kenaikan berat badan akan terjadi bila anda mengkonsumsi kalori jauh melebihi kebutuhan kalori harian anda. Terlebih jika dilakukan terus menerus akan obesitas pun menanti. Umumnya makanan yang mengandung kalori berlebih adalah karbohidrat. Karbohidrat meningkatkan gula darah sehingga terjadi peningkatan insulin dalam darah. Insulin yang dihasilkan akan meningkatkan pertumbuhan jaringan lemak. Efek ini akan terjadi lebih cepat pada sumber makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti gula, alkohol, minuman kemasan,dan lain-lain. Untuk Mengetahui seberapa cepat makanan meningkatkan gula darah, maka cari tahu indeks glikemik pada setiap makanan. Pola makan yang buruk Sumber Makanan yang dikonsumsi jug terkait dengan kalori yang terkandung. Meskipun anda hanya makan 2 kali sehari sedangkan sumber makanan yang dipilih tidaklah sehat maka akan berisiko terhadap obesitas. Beberapa sumber makanan tersebut seperti konsumsi makanan manis, berminyak, alkohol, dan junk food. Kebiasaan makan diluar pun juga dapat memperburuk situasi ini,sebab makanan yang kerap dijual mengandung gula berlebih serta proses pembuatannya yang tidak sehat. Kebiasaan makan dalam porsi berlebihan juga menyebabkan obesitas. Frekuensi makan Tahukah anda bahwa rata-rata penderita obesitas cenderung makan lebih sering dibandingkan dengan yang berbadan normal. Beberapa sumber menyebutkan bahwa orang yang makan dalam porsi sedikit namun sering memiliki berat badan yang normal. Bahkan makan 4 hingga 5 kali sehari dalam porsi kecil akan lebih baik daripada makan sebanyak 2 hingga 3 kali sehari bagi yang makan dengan frekuensi lebih jarang juga menyebabkan peningkatan kolesterol dan gula darah. Aktivitas fisik yang sangat kurang Tubuh yang kurang aktif dapat memicu terjadinya obesitas. Terlebih jika diiringi dengan pola makan yang buruk. Jika aktivitas fisik kurang,maka kelebihan energi yang ada akan menumpuk menjadi lemak sehingga terjadi obesitas. Umumnya kurangnya aktivitas fisik ini dilakukan oleh orang yang lebih memilih duduk menonton TV seharian ketimbang berolahraga, ataupun juga pada orang yang memiliki aktivitas yang begitu sibuk dan duduk seharian di depan komputer. Keturunan Seseorang rentan mengalami obesitas jika beberapa anggota keluarganya juga mengalami obesitas. Meskipun pl uangnya kecil namun tidak mungkin untuk terjadi. Yang kerap terjadi adalah anak yang memiliki orang tua obesitas cenderung untuk mengikuti pola makan orang tuanya. Sehingga hal ini menjadi kebiasaan yang menyebabkan anak ikut menjadi obesitas. Kelainan genetik juga ikut menye yg akan obesitas. Kelainan genetik yang menjadi penyebabnya adalah gangguan hormon yang meregulasi penyimpanan lemak. Contohnya adalah defisiensi leptin. Leptin mengontrol berat badan dengan cara memberikan sinyal kepada otak untuk makan lebih sedikit saat penyimpanan lemak sudah berlebih. Faktor psikologis Gangguan psikologis seperti stress atau depresi cenderung akan menyebabkan seseorang untuk makan yang tidak sehat. Bahkan beberapa orang akan segera makan atau ngemil saat sedang bosan,sedih,ataupun marah. Gangguan tidur Beberapa Penelitian menyebutkan bahwa seseorang yang memiliki waktu tidur yang tidak cukup akan rentan mengalami obesitas. Saat tidur,tubuh merilis hormon yang mengatur rasa lapar. Sehingga bila hormon ini terganggu, maka cenderung akan sering lapar. Gangguan medis dan pengobatan tertentu Beberapa gangguan medis seperti hipotiroid, sindrom polikistik ovarium dan sindrom Cushing dapat memicu obesitas. Penderita hipotiroid memiliki kelenjar tiroid yang gak begitu aktif sehingga tidak cukup hormon yang dihasilkan untuk metabolisme tubuh. Sedangkan penderita sindrom Cushing mengalami gangguan pada produksi hormon steroid sehingga jumlahnya menjadi berlebihan. Sedangkan beberapa jenis penyembuhan dan pengobatan seperti penggunaan kortikosteroid, obat diabetes, obat epilepsi, carbamazepine, antihistamin, antidepresan, dan lain-lain juga ikut menjadi penyebab obesitas. Untuk Mencegah terjadinya obesitas,maka diperlukan perubahan pola dan sumber makanan secara total. Anda akan sangat membutuhkan bantuan ahli gizi untuk membantu obesitas yang telah terjadi dapat dikurangi. Kei Medika Menyediakan layanan konsultasi bersama ahli gizi yang dapat dilakukan lewat rumah melalui aplikasi. Selain itu anda juga bisa mengakses layanan ini lewat website Kei Medika Berikut. Referensi: National Heart, Lung, and Blood Institute. (2012). What causes overweight and obesity? Retrieved August 8, 2012, from https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/overweight-and-obesity https://www.nhs.uk/conditions/obesity/causes/ https://www.medicinenet.com/obesity_weight_loss/article.htm https://www.cdc.gov/obesity/adult/causes.html https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/obesity/symptoms-causes/syc-20375742 https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
https://www.nichd.nih.gov/health/topics/obesity/conditioninfo/cause
