A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined variable $ub

Filename: models/Hitung.php

Line Number: 63

Backtrace:

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/models/Hitung.php
Line: 63
Function: _error_handler

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/models/Hitung.php
Line: 101
Function: getBrowser

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/views/fronted_new/header.php
Line: 112
Function: cari

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/controllers/new/Blog.php
Line: 90
Function: view

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined variable $ub

Filename: models/Hitung.php

Line Number: 75

Backtrace:

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/models/Hitung.php
Line: 75
Function: _error_handler

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/models/Hitung.php
Line: 101
Function: getBrowser

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/views/fronted_new/header.php
Line: 112
Function: cari

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/controllers/new/Blog.php
Line: 90
Function: view

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined variable $ub

Filename: models/Hitung.php

Line Number: 63

Backtrace:

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/models/Hitung.php
Line: 63
Function: _error_handler

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/models/Hitung.php
Line: 102
Function: getBrowser

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/views/fronted_new/header.php
Line: 112
Function: cari

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/controllers/new/Blog.php
Line: 90
Function: view

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined variable $ub

Filename: models/Hitung.php

Line Number: 75

Backtrace:

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/models/Hitung.php
Line: 75
Function: _error_handler

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/models/Hitung.php
Line: 102
Function: getBrowser

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/views/fronted_new/header.php
Line: 112
Function: cari

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/application/controllers/new/Blog.php
Line: 90
Function: view

File: /home/keimedik/domains/keimedika.com/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

  • kei.medika@gmail.com
  • +628117450412
Benarkah Makanan Manis Bisa Memicu Diabetes pada Anak?

Makanan manis sering dikaitkan dengan penyakit diabetes. Hal inilah yang membuat tidak sedikit orang tua melarang anaknya mengonsumsi makanan manis. Namun, Bunda perlu tahu nih seberapa terkaitkah makanan manis dengan risiko terjadinya diabetes pada anak.

Makanan manis merupakan salah satu menu yang digemari oleh hampir semua anak-anak. Akan tetapi, konsumsi makanan manis pada anak memang perlu dibatasi. Soalnya, bila dimakan secara berlebihan, makanan manis bisa mengundang banyak masalah kesehatan. Salah satu yang paling dikhawatirkan orang tua adalah diabetes.

Kaitan Antara Makanan Manis dan Diabetes

Cokelat, permen, kue, biskuit, es krim, atau donat, termasuk makanan manis yang mengandung tinggi gula dan kalori, tetapi rendah nutrisi. Gula yang terdapat di dalam makanan manis umumnya adalah pemanis buatan yang rasa manisnya lebih tinggi dibandingkan dengan pemanis alami.

Selain itu, terlalu sering makan makanan manis dapat menyebabkan anak menjadi kecanduan. Akibatnya, anak jadi ingin terus-menerus memakannya. Meski demikian, mengonsumsi makanan manis tidak secara langsung menyebabkan diabetes pada anak, Bun.

Diabetes merupakan kondisi di mana kadar gula darah tinggi akibat ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi insulin (diabetes tipe 1) yang umumnya akibat kondisi autoimun, atau ketika insulin tidak bisa bekerja dengan efektif atau resistensi insulin (diabetes tipe 2). Kondisi ini bisa dipicu oleh banyak faktor, salah satunya adalah obesitas.

Nah, ketika anak punya kebiasaan makan makanan manis dan tidak melakukan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi seimbang dan rutin berolahraga, maka ia berisiko mengalami obesitas.

Bila terus berlanjut, risiko rusaknya pankreas dan tidak sensitifnya insulin juga akan semakin tinggi. Akibatnya, anak bisa mengalami diabetes. Selain itu, kemungkinan terjadinya diabetes pada anak juga bisa lebih besar kalau orang tuanya juga menderita diabetes atau lahir dari ibu yang mengalami diabetes gestasional.

Di samping diabetes, kebiasaan doyan makanan manis juga dapat menyebabkan gigi berlubang, karies gigi, serta diduga membuat anak menjadi hiperaktif.

Makanan manis memang punya kaitan dengan diabetes. Namun, bukan berarti Si Kecil dilarang mengonsumsi makan manis sama sekali, ya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, makanan manis bisa dijadikan sebagai sumber energi untuk Si Kecil yang sedang aktif-aktifnya.

Nah, supaya tetap sehat, makanannya harus diperhatikan ya, Bunda. Berikut ini pilihan makanan manis yang dapat Bunda berikan kepada Si Kecil:

  • Buah potong
  • Yoghurt tanpa pemanis atau perasa tambahan
  • Salad buah
  • Smoothie dari susu dan buah
  • Puding atau es krim dari buah-buahan

Kalau Bunda bingung menentukan jenis makanan manis apa yang cocok dikonsumsi oleh Si Kecil, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter, ya. Bunda juga disarankan untuk membawa Si Kecil ke dokter apabila ia tidak bisa menghentikan keinginanya untuk terus mengonsumsi makanan manis, menjadi picky eater, atau ia mengalami obesitas.

Referensi

Wondmkun, Y. T. (2020). Obesity, Insulin Resistance, and Type 2 Diabetes: Associations and Therapeutic Implications. Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity: Targets and Therapy. 13, pp. 3611.
Chi, D. L., & Scott, J. M. (2019). Added Sugar and Dental Caries in Children: A Scientific Update and Future Steps. Dental Clinics. 63(1), pp. 17-33.
National Institute of Health. Medline Plus (2021). Hyperactivity and Sugar.
American Heart Association (2021). Added Sugars.
Diabetes UK. Sugar and Diabetes.
Healthy Children (2020). Diabetes in Children.
Bell, B. Healthline (2019). 28 Healthy Snacks Your Kids Will Love.
Harney, E. Verywell Family (2022). Too Much Sugar Can Cause Health Problems in Kids

 

ANNISA ADRIANI ANUGRAH
ANNISA ADRIANI ANUGRAH
  • Kategori: Ibu dan Anak
  • Tags: Kesehatan, Klinik pratama, Klinik kecantikan, Penyakit, Nutrisi, siku, Klinik pratama, Jambi