Insomnia merupakan salah bentuk gangguan tidur yang dapat
dialami oleh setiap orang, tak terkecuali bayi dan anak-anak. Jika insomnia
terjadi pada bayi, yang perlu diwaspadai adalah kondisi ini bisa memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.
Pada masa awal kelahiran bayi, ibu dan ayah mungkin harus
“berjuang” menghadapi Si Kecil yang rewel dan susah tidur. Ternyata, belum
terbiasa dengan pola tidur yang ada menjadi salah satu alasan bayi kerap susah
tidur di malam hari. Selain itu, siklus dan jam istirahat tubuh bayi juga belum
teratur. Namun, ada kasus tertentu ketika bayi bisa mengalami gangguan tidur
karena kondisi medis.
Siklus tidur bayi
Dalam 1 tahun pertama
kehidupannya, seorang bayi akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk
tidur. Setidaknya, bayi baru lahir membutuhkan sekitar 16 jam per hari untuk
tidur. Waktu tersebut terbagi sekitar 8 jam untuk tidur pada siang hari dan 8-9
jam tidur pada malam hari. Lama waktu tidur ini pun juga akan berubah seiring
bertambahnya usia.
Bayi memiliki siklus
tidur yang sedikit berbeda dengan orang dewasa. Pada bayi, siklus REM
atau rapid eye movement (gerakan
mata cepat) dan NREM atau non-rapid
eye movement (gerakan mata lambat) berjalan lebih pendek
dibandingkan pada orang dewasa. Biasanya satu siklus tidur diselesaikan dalam
waktu 50 menit.
Pada fase tidur REM,
otak bayi mengalami perkembangan, pematangan kognitif dan kemampuan fisik.
Sedangkan pada orang dewasa, fase tidur REM memproses segala kejadian yang
terjadi sepanjang hari, membuat memori dan melepaskan hormon serotonin.
Pada bayi baru lahir,
jam tidurnya akan lebih teratur dibandingkan usia lainnya. Tetapi, pada
kenyataannya banyak bayi baru lahir yang tidur sepanjang hari, namun terbangun
pada malam hari. Perasaan lapar dan posisi tidur bayi sering kali menimbulkan
masalah kualitas tidur bayi.
Tak hanya itu,
perasaan lapar juga dapat memicu bayi terbangun dan menangis. Karena itu,
jangan lupa untuk memperhatikan jam makan bayi agar si Kecil dapat tenang saat
tertidur.
Berkembang seiring bertambahnya usia
Sebagian besar bayi
cenderung lebih senang tidur dalam posisi tengkurap, tetapi posisi ini dapat
meningkatkan risiko sindrom kematikan bayi mendadak jika tidak diawasi dengan
baik.
Oleh sebab itu,
sebagai orang tua Anda dapat menyiasatinya dengan membungkus bayi menggunakan
selimut. Dengan demikian bayi akan merasa lebih nyaman dan nyenyak seperti
sedang dipeluk.
Mulai di usia 6 bulan
ke atas, gangguan tidur dapat lebih terlihat dibandingkan
sebelumnya. Pada usia ini, bayi dapat menunjukkan kegelisahannya melalui
tindakan seperti tiba-tiba terbangun dan menangis di malam hari, menolak untuk
tidur padahal sudah jam tidur (terutama malam hari), maupun menunjukkan sikap
tidak bisa lepas dari kedua orang tua atau pengasuh.
Kondisi ini masih
dalam batas normal pada tahap perkembangan seorang anak. Hal ini diperkirakan
terjadi karena adanya kecemasan akan berpisah dengan orang tua maupun dengan
pengasuh.
Mengatasi insomnia pada bayi
Sebenarnya gangguan
tidur pada bayi dapat diatasi dengan memperbaiki pola tidur pada bayi. Oleh
sebab itu, apabila Anda sudah mengetahui tanda–tanda bayi mengantuk seperti
sering menguap, mengucek mata, dan mulai rewel, segera tidurkan bayi Anda dan
buat suasana yang nyaman juga saat Anda membangunkannya.
Tidak hanya
memperbaiki pola tidur pada bayi untuk mengatasi masalah gangguan tidur, tetapi
peran orang tua juga diikutsertakan.
Kesabaran dan
kedisiplinan orang tua memengaruhi tingkat keberhasilan mengubah pola tidur
bayi. Misalnya, meletakkan si Kecil pada ranjang bayi dan menemani hingga bayi
tertidur tanpa bersuara.
Insomnia pada bayi
dapat terjadi karena banyak faktor, seperti karena kondisi lapar, tidak nyaman
dengan lingkungan tempat tidur, maupun saat keadaan sakit. Gangguan tidur ini dapat
berlanjut menjadi masalah kesehatan karena dapat mengganggu tahapan pertumbuhan
dan perkembangan bayi serta mengganggu keseimbangan sistem kekebalan tubuh si
Kecil.
Masalah insomnia pada
bayi bisa terjadi dalam beragam bentuk seperti adanya perubahan pola tidur,
sulit tidur, maupun sering terbangun pada malam hari. Jika si Kecil mengalami
masalah gangguan tidur semacam itu, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan
penanganan yang tepat.
Untuk itu, konsultasikanlah semua keluhan anda bersama
Kei Medika. Konsultasi dapat dilakukan secara langsung melalui klinik Pratama
Kei Medika dan secara tidak langsung melalui chat dokter via Aplikasi Kei Medika yang dapat diunduh di play
store.
Referensi :